Mohon tunggu...
Michael Sendow
Michael Sendow Mohon Tunggu... Wiraswasta - Writter

Motto: As long as you are still alive, you can change and grow. You can do anything you want to do, be anything you want to be. Cheers... http://tulisanmich.blogspot.com/ *** http://bahasainggrisunik.blogspot.co.id/ *) Menyukai permainan catur dan gaple. Menulis adalah 'nafas' seorang penulis sejati. I can breath because I always write something...

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Ahok Memang Keterlaluan

1 Oktober 2015   02:38 Diperbarui: 3 Maret 2016   17:14 250773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang terbuka hijau semakin banyak dimana-mana. Weekend saya suka jogging dan browsing di sekitar waduk Ria Rio. Tempat yang tadinya kumuh, dan penuh sampah berbau busuk kini jadi mentereng dan bagus. Ada banyak tempat lainnya juga yang sudah diciptakan, ditata sebagai ruang publik yang indah dan nyaman. Pejalan kaki menjadi diperhatikan dan dilayani. Perlahan-lahan Ahok menyulap Jakarta menjelma untuk supaya bisa setara Singapora.

Perlu waktu tidak singkat memang untuk mengubah Jakarta. Akan tetapi, paling tidak Ahok sudah memulainya. Berbahagialah Jakarta memiliki gubernur 'keterlaluan' seperti Ahok ini. Ahok yang keterlaluan ini sekali waktu pernah mengatakan begini, bahwa tidak menjadi soal bagi dirinya apakah ia akan menjadi gubernur lagi atau tidak. Setidaknya dia sudah melakukan perubahan dan banyak terobosan di Jakarta ini. Katanya, dia sudah melakukan yang baik untuk warga Jakarta yang dipimpinnya. Bahkan yang terbaik yang dia sanggup lakukan. Dan lagi, dia tidak menistakan sumpah jabatannya untuk berbakti pada rakyat yang dipimpinnya. Pada mereka yang sudah memilihnya.

Cinta Ahok kepada warga yang dipimpinnya, diejawantakan lewat tindakan nyata di lapangan, bukan lewat manisnya bibir berkata-kata.

Memang tidak ada gading yang tak akan retak, demikian kata pepatah kuno. Ahok memang punya kekurangan juga, semua orang punya, bahkan nabi dan malaikat pun tak sempurna. Hanya Tuhanlah yang sempurna. Pertanyaan sederhana bagi semua mereka yang terlalu membenci Ahok: Akankah Anda menunggu Ahok sempurna dulu, baru kemudian Anda sanggup menghargai keberhasilan-keberhasilan dan segala upaya Ahok?

Semoga kita tidak buta hati, lalu kemudian dengan mudahnya kita menisbikan keberhasilan pemimpin kita. Sebaliknya, kita memutlakkan kebutaan dan kebuntuan cara berpikir kita.

Kita lebih suka pemimpin tipe buah kedondong. Luarnya nampak mulus dan halus, tetapi isinya kasar serta berduri. Jarang yang menyukai tipe durian, luarnya kasar dan berduri, namun isinya halus, manis serta enak rasanya.

Kita kerap lebih memilih bungkus daripada isi. Kita terpana pada tataran kesantutan, serempak mengabaikan kebusukan dan kebobrokan yang dibungkus bingkai kesantutan itu.

Perubahan dan perbaikan acap kali harus dimulai lewat ujung cemeti dan hardikan. Ahok memang keterlaluan! Dasar keterlaluan! Sungguh keterlaluan!---Michael Sendow---

Cat: Ditulis menggunakan BB sampai pukul 2.15 subuh. Ternyata susah sekali menulis lewat BB.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun