Mohon tunggu...
Michiya Hong
Michiya Hong Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Freelance

Penulis Freelance

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Akuntan di Era Digitalisasi: Selamat Datang di Masa Depan!

4 Maret 2022   15:05 Diperbarui: 10 Juni 2022   11:29 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perjalanan karier seorang akuntan ternyata akan memasuki dimensi baru, seiring datangnya digitalisasi dan otomatisasi yang semuanya terbungkus dalam sebuah era bernama Industrial Revolution 4.0. Bagi penikmat tantangan, dunia akuntansi akan memberikan sebuah petualangan fantastis bagi mereka yang memilih akuntan sebagai jalur karier. Internet of Things (IoT) dan Artificial Intelligence (AI), cloud database dan cloud applications akan menjadi pendamping sepadan untuk menuntaskan pekerjaan. Bukankah bekerja dengan dikelilingi teknologi merupakan suatu hak istimewa? 

Tapi sebelumnya, mari kita cermati skenario ini.

Dengan sistem Customer Relationship Management (CRM), semua permasalahan manajemen perusahaan di setiap departemen akan terintegrasi dan terkoneksi satu dengan yang lain. Staf marketing di lapangan akan terkoneksi dengan departemen accounting, sistem delivery, pembayaran, inventori, bahkan sampai ke bagian gudang. Semua ini akan bermuara ke satu output, yaitu semua hal mengenai accounting akan diotomatisasi. 

Komputer akan mengambil alih sebagian besar tugas-tugas seorang akuntan. Ketika akan mengeluarkan invoice kepada customer, sistem sudah mengerti untuk memisahkan antara revenue dan pengeluaran hutang. Untuk melakukan pembayaran online, sistem juga paham bagaimana mengeluarkan kredit ke debtor, ataupun debit ke bank. Tidak lagi diperlukan staf accounting untuk melakukan hal itu.

Ketika perusahaan menerima invoice online dari supplier, pembayaran juga dilakukan dengan cara serupa. Sistem akan mengerti dan secara otomatis merekam kegiatan ini sebelum akhirnya mengeluarkan laporan keuangan secara akurat.

Atau, perusahaan melakukan delivery. Tidak perlu repot karena ada QR code yang perlu di-scan dan semua beres dalam sekejap. Sistem secara otomatis akan memperbarui inventori dan mengeluarkan dokumen yang diperlukan.

Jika perusahaan perlu untuk mengajukan quotation dan mengeluarkan PO, semua bisa dilakukan lewat handphone, bahkan sementara berada di luar kantor sekalipun. Jangan kuatir karena sistem akan segera merekam kegiatan itu dan kembali menyiapkan semua dokumen yang diperlukan.

Selain itu, penggunaan aplikasi mobile bagi perusahaan juga akan terjadi, sehingga eksekutif perusahaan bisa mengakses data akuntansi/bisnisnya lewat tablet atau smartphone. Audit laporan keuangan dilakukan berbasis real-time dimana regulator dan auditor menarik data yang dibutuhkan secara otomatis langsung dari sistem dan sensor yang melekat pada kegiatan operasional. Alhasil, transparansi dan keakuratan data yang dihasilkan dapat dipertanggungjawabkan.

Perusahaan akan melakukan upaya apa saja untuk mendigitalisasi sistem lewat software tercanggih. Tidak akan ada lagi staf accounting yang bekerja siang malam hanya untuk memasukkan data transaksi ke dalam sistem. Semua akan serba otomatis.

Pertanyaannya adalah, dimana fungsi seorang tenaga akuntan di zaman IR4.0?

Jika ada pemikiran bahwa akuntan akan tergerus, itu keliru. Bolehlah kalau di tahun 2017, Bloomberg Business Week merilis sebuah hasil survey -diambil di Amerika, Eropa dan Asia-, yang mengatakan bahwa profesi yang paling rentan untuk terkena disrupsi IR 4.0 adalah akuntan. Apalagi bagi mereka yang bekerja di entry level dari departemen akuntansi. Itu sih sah-sah saja. 

But watch this...

Peran seorang akuntan akan menjadi lebih besar. Sebabnya adalah, pekerjaan menganalisa data dalam jumlah besar serta melakukan update dalam waktu bersamaan ke seluruh departemen di dalam perusahaan, sampai kepada menolong para CEO untuk mengambil keputusan cepat dan tepat, akan menjadi salah satu tanggung jawab seorang akuntan. 

Strategis dan konsultatif. Artinya, lingkup kerja akan mencakup pengendalian internal, memberikan analisa informasi bagi manajemen, terutama terkait strategi-strategi keuangan perusahaan. Berbicara strategi, berarti dituntut untuk bisa mengurai kompleksitas lengkap dengan paparan solusi.

Sebab itu akuntan harus mampu bertransformasi dengan teknologi informasi. Untuk sampai pada tingkatan itu, seorang tenaga akuntan wajib membekali diri dengan sebanyak mungkin skill yang bersifat non-accounting. Apa saja?

Penguasaan bidang ilmu analisis, emotional intelligence, kemampuan kognitif yang fleksibel, kemampuan membaca dan menganalisa keadaan, serta mempunyai leadership skill kuat, adalah beberapa "perlengkapan wajib" yang harus dimiliki.

Kenyataan bahwa IR 4.0 adalah sesuatu yang borderless, memang akan membawa dampak di semua sektor industri, tidak peduli lokasi, termasuk juga beragam profesi. Akuntan tidak terkecuali. Akan tetapi, ini justru menjadi tantangan bagi siapapun yang hendak memilih jalur karier di bidang ini.

Sebab itu, tidak bisa lagi setengah hati untuk terjun di dunia akuntansi. Tantangan itu pasti, tapi bukan berarti tidak bisa disiasati. Teknologi bisa dipelajari. Tinggal bagaimana niatan hati untuk menyelami dan menjalani profesi akuntan di era Revolusi Industri 4.0.

Tentunya sebelum menjadi seorang akuntan handal, kamu wajib memiliki kemampuan atau ilmu yang bisa kamu dapatkan di bangku kuliah. Khusus kamu yang sedang mencari kampus yang berada di Bandung, kamu bisa memilih beberapa kampus ini yang membuka jurusan atau program studi akuntansi.

  1. Institut Teknologi Harapan Bangsa (ITHB)

  2. Universitas Padjajaran

  3. Universitas Pasundan

  4. Universitas Komputer Indonesia (Unikom)

  5. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ekuitas (STIE Ekuitas)

  6. Universitas Kristen Maranatha

  7. Universitas Katolik Parahyangan

  8. Universitas Islam Nusantara

  9. Universitas Widyatama

  10.  Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Jangan lupa juga saat memilih kampus kamu harus melihat apa saja yang diajarkan di kampus tersebut terutama kemampuan softskill, seperti keterampilan berkomunikasi, perencanaan karier, pembentukan karakter, kepemimpinan, dan kewirausahaan. Selain itu juga, untuk menunjang masa depan kamu dapat berkarier di mancanegara, pilihlah kampus yang menyediakan pelatihan sertifikasi profesional internasional seperti SAP (Jerman) dan ACCA (UK) yang terintegrasi dalam kurikulumnya.

Balai Pustaka:

https://www.accaglobal.com/lk/en/member/member/accounting-business/2016/11-12/insights/industrial-revolution.html

https://www.accountantsdaily.com.au/sponsored-features/14009-industry-4-0-how-is-it-shaping-the-accounting-industry

https://www.linkedin.com/pulse/accounting-system-ir-40-ir-aziz-ismail

https://www.swinburne.edu.my/campus-beyond/embracing-disruptive-impact-industrial-revolution-4-0-accounting.php

https://akuntansi.uma.ac.id/2020/10/13/akuntansi-dan-revolusi-industri-4-0-sebuah-tantangan-profesi-akuntan-di-era-digitalisasi/

https://www.kompasiana.com/auliaistinganah/5d1775af097f360256740c43/tantangan-profesi-akuntan-pada-era-industri-4-0?page=all#section1

http://ojs.ukipaulus.ac.id/index.php/pja/article/view/91

https://www.officetools.com/blog/5-professional-development-opportunities-for-accountants-during-covid-19/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun