Sistem Moneter Internasional adalah kerangka kerja yang mengatur hubungan keuangan antarnegara. Sistem ini sangat penting untuk menjaga stabilitas ekonomi global. Salah satu elemen kunci dalam sistem ini adalah mekanisme kurs atau nilai tukar mata uang. Kurs berfungsi sebagai penyeimbang antara ekspor, impor, dan arus modal.Â
Setiap negara biasanya memiliki bank sentral yang mengatur kurs dan kebijakan moneter. Dengan kurs fleksibel, negara bisa menyesuaikan nilai tukar untuk menjaga daya saing. Namun, beberapa kawasan memilih menggunakan satu mata uang bersama.Â
Eurozone adalah contoh kawasan ekonomi yang menggunakan mata uang tunggal, yaitu euro. Negara-negara anggota Eurozone terdiri dari 20 negara di Eropa. Mereka memiliki satu mata uang, namun kebijakan fiskal seperti pajak dan anggaran tetap diatur masing-masing pemerintah nasional.Â
Sistem ini menawarkan banyak keuntungan. Transaksi lintas negara menjadi lebih mudah dan biaya konversi mata uang hilang. Namun, ada tantangan besar yang muncul. Negara-negara anggota tidak lagi memiliki kedaulatan kurs. Mereka tidak bisa menyesuaikan nilai tukar secara mandiri saat terjadi gejolak ekonomi.Â
Tantangan utama yang muncul akibat hilangnya kedaulatan kurs di Eurozone menjadi sorotan penting. Sistem ini diuji ketangguhannya terutama saat krisis, seperti yang terjadi pada krisis utang Yunani. Kasus tersebut memperlihatkan bagaimana negara anggota kesulitan menyesuaikan kebijakan ekonomi tanpa kontrol atas nilai tukar mata uang nasional.
Sistem Kurs dalam Eurozone
Eurozone menganut sistem kurs tetap di antara negara anggotanya. Artinya, euro berlaku sama di seluruh negara anggota. Tidak ada lagi fluktuasi nilai tukar antara Jerman, Prancis, Italia, dan negara lain yang memakai euro.
Sebelum euro, negara seperti Italia atau Spanyol bisa menurunkan nilai mata uang mereka saat ekonomi melemah. Cara ini dikenal sebagai devaluasi. Devaluasi membuat ekspor lebih murah dan membantu memperbaiki neraca perdagangan.Â
Namun, setelah euro diberlakukan, negara-negara anggota kehilangan alat ini. Mereka tidak bisa lagi melakukan devaluasi secara mandiri. Semua kebijakan moneter, termasuk pengaturan inflasi dan suku bunga, diatur oleh European Central Bank (ECB).Â
ECB berkantor pusat di Frankfurt, Jerman. Bank ini memutuskan kebijakan untuk seluruh Eurozone, bukan hanya satu negara. Seperti dikatakan Christine Lagarde, Presiden ECB, "Keputusan kami bertujuan menjaga stabilitas harga di seluruh kawasan euro."Â
Bank sentral nasional, seperti Bank of Greece atau Banco de Espaa, hanya menjalankan kebijakan yang sudah diputuskan ECB. Mereka tidak punya wewenang untuk mengatur kurs atau mencetak uang sendiri.Â