Mohon tunggu...
Michael The
Michael The Mohon Tunggu... Lainnya - B.E(Civ)(Hons)

Manusia biasa yang suka menuangkan pikirannya terhadap hal-hal yang terjadi disekitarnya. Pro Kontra biasa asal disertai pemikiran dan perasaan yang beralasan. Selamat menikmati.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Pikiran dan Perasaan #16 - "Momok Investasi"

1 Februari 2021   23:58 Diperbarui: 2 Februari 2021   00:09 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Salam Sejahtera, Assalamualaikum wr wb, Shalom Alaichem
Om Swastyastu, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan 

Tidak terasa hari ini kita sudah mengganti lembaran kalender dengan bulan kedua di tahun 2021. Walau bulan pertama di tahun ini diwarnai dengan berbagai peristiwa-peristiwa yang cukup menyedihkan dan memilukan PERASAAN, namun kita tetap harus berPIKIR optimis ke depannya dalam menjalani hidup. Fokus akan hal-hal yang selama ini kerjakan dan mencoba untuk mengembangkan diri di tengah tantangan hidup yang lebih berat di era pandemi Covid-19. 

Berbicara tentang pengembangan diri tentu mencakup hal yang luas, mulai dari kinerja, pengalaman, skills, perilaku, pola pikir, kekayaan dan lainnya. Di artikel ini saya ingin membicarakan sediki tentang tantangan dalam mengembangkan pemasukan kita diluar dari hasil kerja kita sehari-hari atau mungkin bisa dikategorikan dalam passive income. Dimana topik ini cukup populer selama masa pandemi terutama di kalangan anak muda. 

Tentu para pembaca sekalian pernah mendengar yang namanya investasi. Ya, investasi merupakan salah satu cara populer saat ini untuk meningkatkan pendapatan pribadi (jangka panjang) tanpa harus menambah beban pekerjaan lainnya. 

Berbagai macam jenis investasi tersedia secara umum di masyarakat tergantung kemampuan pendanaannya, contohnya investasi reksadana, saham, emas, P2P lending, properti, valuta asing, cyrptocurrency dan lainnya. Investasi mulai naik daun semenjak pandemi Covid-19 di kalangan anak muda karena ketertarikan akan pesona dari investasi itu sendiri. 

Pesona yang tidak semua orang bisa telaah dengan baik dan akan sangat berbahaya jika dipandang hanya dari segi keuntungannya. Banyak yang berpikir bahwa investasi hanya memerlukan dua instrumen yaitu uang dan waktu tanpa menghiraukan faktor-faktor lain di dalamnya. 

Setiap individu tentu mempunyai cara unik dalam berinvestasi. Seperti halnya membuka suatu bisnis, setiap orang tentu mempunyai cara tersendiri dalam menyajikan dan mempromosikan produk atau jasanya. 

Nah, hal ini pula yang membuat investasi juga tidak jauh berbeda dengan suatu bisnis. Tiap orang perlu belajar dan mencari pengalaman untuk menentukan tipe investasi mana yang cocok untuk mereka dalami dan geluti untuk mendapatkan hasil yang maksimal.  Diperlukan trial and error dalam berinvestasi yang seharusnya tidak menjadi momok menakutkan dalam berinvestasi jika sudah dipikirkan secara matang. 

Sebelum, membahas lebih jauh, lampiran video berikut menunjukkan pemikiran lain dimana investasi terbaik sekarang ini untuk sebagian orang mungkin saja bukanlah dalam bentuk produk keuangan yang sekarang ini sedang populer. Mengapa? 


Investasi dapat menjadi "surga" bagi orang-orang yang mengerti dan paham akan karakteristiknya (banyak orang-orang terkenal yang kaya dari investasi) namun juga bisa menjadi malapetaka bagi sebagian orang yang hanya ikut-ikutan tanpa mempelajarinya dari nol. 

Tentu sesuatu yang menguntungkan selalu menggiurkan apalagi di kalangan usia produktif. Seperti yang saya katakan sebelumnya, investasi sedang populer di kalangan anak muda mulai dari yang sedang berkuliah maupun yang baru saja merintis karirnya. 

Trend ini muncul ditengah pandemi Covid-19 dimana untuk sebagian anak muda, banyak waktu yang dapat digunakan untuk mempelajari hal baru, salah satunya investasi. 

Ada juga yang terjun ke dunia investasi karena merasa perlu untuk mendapatkan pendapatan tambahan (yang sebenarnya kurang tepat dalam tujuan berinvestasi) atau ada juga yang sadar akan perlunya berinvestasi dalam mempersiapkan masa depan yang lebih baik. 

Seperti yang kita ketahui juga akhir-akhir ini banyak sekali platform-platform serta sekuritas yang menawarkan berbagai kemudahan dan promo menarik demi mendapatkan pengguna baru. 

Branding investasi sebagai salah satu cara untuk memperkaya diri, menggapai cita-cita serta memenuhi keinginan pun dibuat seolah-olah mudah diraih dengan berinvestasi. Namun sayangnya, hal ini terkadang tidak diimbangi dengan edukasi-edukasi mendalam tentang apa itu investasi, tujuan, kelebihan serta kekurangan dari masing-masing produk yang ditawarkan. 

Pada akhirnya, banyak orang yang berbondong-bondong untuk mengunduh berbagai aplikasi investasi untuk langsung terjun kedalamnya tanpa terlebih dahulu mendapatkan edukasi yang tepat. 

Di kanal Youtube, banyak sekali tersedia berbagai video edukasi mengenai prinsip-prinsip dari berbagai macam produk investasi yang disediakan oleh berbagai pakar maupun content creator yang memang sudah cukup lama berkecimpung di dalam dunia investasi. 

Ada baiknya sebelum terjun dan melakukan transaksi, sebagai pemula kita harus mulai belajar basic-basic, prinsip (fundamental) serta plus minus dari investasi yang kita inginkan.

Jika sudah memahami dasar-dasarnya, boleh dilanjutkan dengan memahami berbagai istilah dalam investasi serta mengulik berbagai kasus, studi dan analisa terdahulu dari berbagai sumber agar mendapatkan gambaran sebenarnya bagaimana investasi itu tidak selalu memberikan keuntungan namun juga dapat menyebabkan kerugian jika tidak dikelola dengan tepat. 

Hal berikutnya adalah mulai terjun perlahan-lahan ke dalam instrumen investasi untuk meraba berbagai komponen di dalamnya dengan dana awal yang kecil (investasi dapat dimulai dengan 10 ribu rupiah). Praktik tentu diperlukan untuk merealisasikan teori yang telah dipelajari. Tetap fokus dalam koridor pembelajaran untuk jangka waktu yang cukup agar dapat mengamati kinerja dari pasar investasi itu sendiri. 

Jangan cepat tergiur akan kehebatan investasi dalam melipat gandakan kekayaan kita dan langsung ingin terjun full dengan semua dana yang kita miliki. 

Sabar dan cermat dalam mengamati pergerakan pasar adalah salah satu kunci yang saya anggap penting dalam berinvestasi. Walau juga baru mulai turun ke dalam dunia investasi, saya juga merasakan bagaimana kesalahan-kesalahan kecil yang diakibatkan oleh keserakahan dapat mempengaruhi portofolio investasi saya, yang jika tidak dipersiapkan dengan mental yang matang juga sapat mengakibatkan kepanikan bahkan stress. Namun hal ini dapat saya hindarkan dengan manejemen keuangan yang pas (akan dibahas kemudian). 

Lakukanlah pembelajaran secara bertahap dan jika sudah mantap mulailah untuk menambahkan dana ke dalam portofolio kita. Jangan takut untuk mencoba hal baru namun juga jangan rakus untuk ingin mencoba semuanya dalam satu kurun waktu. 

Selalu implementasikan ilmu-ilmu dasar dan jangan hanya berpegang pada pendapat orang lain yang mungkin selalu terdengar benar namun membuat kita tidak mandiri. Karena dalam investasi terutama saham dan sejenisnya, tidak ada sesuatu yang dapat dipastikan. Semua bergerak begitu cairnya yang dapat seketika diatas dan dapat pula tiba-tiba terhempas ke bawah. 

Dan satu hal yang terpenting sebelum memulai investasi (yang juga dapat disimak dalam diskusi podcast Deddy Corbuzier bersama Komisaris Bursa Efek Indonesia (BEI) , Pandu Sjahrir), tentang bagaimana pentingnya pengelolaan dana untuk berinvestasi. Pastikan dana yang digunakan dalam berinvestasi adalah "uang dingin". Apa artinya? Uang dingin artinya adalah dana yang tersisih dari pendapatan utama kita setelah dikurangi dengan kebutuhan dan dana darurat kita. Simpelnya, tabungan yang kita miliki sebagian perlu diperuntukan untuk dana darurat dan sebagian lagi dapat dimasukkan ke instrumen investasi. 


Dana untuk berinvestasi ada baiknya adalah dana yang memang tidak diperlukan dalam waktu dekat karena sifat utama investasi adalah semakin lama semakin untung. Jangan sekali-sekali menggunakan dana utama apalagi pinjaman untuk berinvestasi seperti beberapa kasus yang marak terjadi belakangan ini. 

Beberapa individu yang kurang pengetahuan dan terlalu serakah, meminjam uang sana-sini untuk menaikkan portofolionya yang dikira akan naik pesat namun nahasnya malah jatuh terhempas ke zona merah dan mengalami kerugian yang cukup besar. Sudah hutang, rugi pula. 

Jika anda merasa masih membutuhkan sebagian besar dari pendapatan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, jangan paksakan diri untuk berinvetasi. Lebih baik fokus dalam bekerja dan raih jenjang karir yang lebih tinggi agar pendapatan bisa lebih besar sembari mengamati dan mempelajari basic-basic investasi. Nantinya pendapatan tersebut jika sudah melebihi kebutuhan barulah dapat digunakan untuk berinvestasi dengan ilmu yang sudah dikumpulkan sebelumya. 

Tidak adala salahnya juga untuk mempelajari berbagai jenis investasi guna menemukan tipe yang cocok untuk kita berdasarkan proses dan resikonya. Ada yang senang dengan resiko tinggi dan mendapatkan keuntungan yang tinggi (high risk, high return), ada juga yang merasa tidak perlu untung terlalu banyak yang penting aman. Ada juga yang senang dengan pergerakan dana yang cepat dapat belajar lebih lanjut ke dunia trading (jangka pendek) yang tentunya jauh berbeda dari investasi. 

Selalu berhati-hati dalam mempelajari hal-hal baru disekitar kita terutama yang berkaitan dengan uang dan teknologi. Setiap kesuksesan membutuhkan prosesnya masing-masing, ada yang sebentar, ada yang lama dan setiap orang berbeda dalam menjalaninya. Jangan karena hanya melihat kesuksesan orang lain kita malah jatuh ke dalam jurang kegagalan yang sebenarnya dapat dihindari jika menjadi diri kita sendiri yang mandiri, sabar dan cermat dalam melihat peluang. Semoga kedepannya kita semua dapat meraih kesuksesan di jalur masing-masing dengan proses yang kita nikmati bukan yang kita takuti. 

Salam hangat,

MT

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun