Mohon tunggu...
Michael Sartika
Michael Sartika Mohon Tunggu... -

Sunday and Monday of mind - merangkak meraih pena

Selanjutnya

Tutup

Politik

Timing vs Momentum

19 November 2016   10:47 Diperbarui: 19 November 2016   11:36 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
jokowi dan prabowo - sumber Kompas

Pertemuan simbolik

Dengan panasnya suhu politik negara kita akhir-akhir ini, saya ingin menyoroti pertemuan pak Jokowi dan pak Prabowo baru-baru ini sebagai sesuatu yang menarik. Yah, menarik karena pertemuan keduanya dianggap simbolik dengan banyak kemungkinan makna-makna ataupun agenda politik bagi kedua pihak. Pertemuan dianggap simbolik karena outcome dari pertemuan tersebut masih mengambang atau tidak specific. Ada yang percaya pertemuan dilakukan untuk menjalin silaturahmi, ada yang percaya pertemuan dilakukan berkaitan dengan isu pak Ahok dan banyak asumsi lainnya.  Pada akhirnya selayaknya apapun jalannya, tujuan berbangsa dan bernegara adalah satu tujuan mulia. Tetapi kemudian gaya atau approach yang berbeda seperti memisahkan keduanya.

Timing momentum - playbillvspayingbills
Timing momentum - playbillvspayingbills

Timing vs momentum

Dua gaya yang berbeda ini saya artikan sebagai berikut, pihak yang menunggu dan melihat perubahan trend politik sebelum bereaksi atau pihak yang mengkalkulasi kemungkinan terbaik dan terburuk dan menyusun aksinya secara hati-hati. Dua gaya ini tentu menggambarkan filosofi yang berbeda, terbentuk dari background yang berbeda dan dapat menentukan outcome yang berbeda.

Mungkin kebanyakan dari kita akan berpikir, bereaksi terhadap perubahan tentunya lebih banyak dipraktekan daripada memprediksi kemungkinan sebelum bertindak. Padahal dengan kuatnya pengaruh media dan bentuk koalisi yang ada, banyak juga politisi yang bergerak atau berpikir berdasarkan kalkulasi yang mereka buat. Tentunya mereka ingin kalkulasi mereka berjalan tepat sehingga banyak bentuk pikiran ini disusupi oleh media partners untuk membentuk opini atau kepercayaan publik. Sebagian lainnya yang menunggu perubahan dapat melihat trend dengan baik dan bertindak tepat, namun sebagian lagi tidak sehingga risk yang terpapar pun mungkin tidak jauh berbeda.

Kedua gaya adalah baik, kadang menunggu momentum berbuah manis dan kadang memperhitungkan kemungkinan juga. Nah, dalam kontek pertemuan pak Jokowi dan pak Prabowo, inisiasi seperti dilakukan oleh pak Jokowi entah sebagai prediksi atau sebagai reaksi terhadap perubahan yang terjadi. Tetapi pak Jokowi seperti lebih memperhitungkan dan pak Prabowo seperti menunggu momentum yang tepat untuk bertindak. Apapun agenda nya, harapannya kedua pihak mutually benefited dari meetings tersebut.

attention seeker - theworkingparents
attention seeker - theworkingparents

Mencari perhatian

Berbicara dengan seorang teman yang adalah seorang edukator pre-school, kira-kira omongan kami sebagai berikut.

Saya: "Bagaimana kamu membedakan anak yang akan hebat atau tidak?"

Teman: "Pertanyaannya berat bro, semua anak hebat lah tapi beberapa memang lebih smart." 

Saya: "Bukannya sebaliknya, semua anak smart tetapi tidak semua akan hebat? Karena smart itu relatif dan hebat itu penilaian dari luar."

Teman: "..., ya juga sih."

Saya: "Kalau anak hebat kan biasanya gaya bicara saja sudah beda dan bisa tunggu waktu bicara yang tepat, anak lain kan ada yang attention seeker."

Teman: "Iya, sebagian ngomong terus untuk dapat perhatian, sebagian diam gak peduli dan sebagian nunggu yang caper sebelum ngomong."

Saya: "Nah itu, mirip yang terjadi sekarang..."

Maksud omongan saya adalah, dalam kegaduhan sekarang both timing dan momentum akan digunakan, gaya mana yang menang mungkin dapat kita jadikan landasan untuk hidup kita. Kegaduhan biasa dimuntahkan anak-anak untuk mencari perhatian, tujuannya jelas - untuk didengarkan. Otherwise, suara mereka tidak begitu terdengar dan kita sebagai penonton tidak tertarik untuk mendengar.

Sebagai penutup, saya rasa yang terbaik adalah bukan pure timing dan momentum tetapi kombinasi kedua gaya tersebut. Kuncinya adalah kekuatan informasi untuk clarity - to have all senses actively sensing dan bereaksi terhadap perubahan yang terjadi dengan juga memperhitungkan kemungkinan yang terjadi. Seperti banyak kata politisi, "politik itu dinamis" menggambarkan bagaimana perputaran kekuasaan tidak mengikuti pola yang teratur. Disini saya merasa pak SBY seperti memiliki kelebihan, baik melalu pengalaman atau yang sudah diimplementasikan. Harapan saya pada akhirnya politik tidak berimbas kepada ekonomi, karena keduanya tidak seharusnya saling tarik menarik. Politik seperti tontonan menarik, yang baiknya dinikmati secara logis saja. Salam!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun