Mohon tunggu...
Michael Dennef
Michael Dennef Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa

Saya Michael Dennef dari Prodi Ekonomi Universitas Sanata Dharma

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Pembangunan Daerah Gunungkidul

3 Desember 2022   19:41 Diperbarui: 3 Desember 2022   20:16 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Selama dua tahun terakhir, pembangunan infrastruktur di Kabupaten Gunung Kidul berkembang dengan sangat pesat. Hal ini terjadi karena kepala daerah Kabupaten Gunungkidul yang baru, Bapak H. Sunaryanta, melihat potensi pariwisata yang sangat besar. Daya tarik wisata pantai yang terkenal menjadikan destinasi wisata pantai sebagai pemasukan daerah yang paling besar. Namun, yang sangat saya soroti disini adalah apakah pembangunan maupun infrastruktur berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Gunungkidul.

Saat ini, pembangunan yang terjadi di daerah Kabupaten Gunung Kidul sedang dilakukan secara besar-besaran untuk mencapai target anggaran yang harus dikeluarkan pada tahun 2022, mulai dari pembangunan area wisata, rest area, perbaikan jalan, sampai peremajaan fasilitas umum yang mulai rusak. Tujuan dari pembangunan besar-besaran ini juga sebagai salah satu cara pemerintah untuk menunjukan kapasitas mereka dalam mengembangkan potensi yang ada sebagai salah satu daerah wisata di Yogyakarta. 

Namun, jika menelisik lebih dalam mengenai dampak yang terjadi setelah pembangunan, kita dapat menemukan dampak positif serta dampak negatif. Dampak positif yang diperoleh antara lain mampu mendongkrak perkembangan sektor pariwisata yang ada di Kabupaten Gunungkidul. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya wisatawan yang datang seiring dengan semakin bertambah dan berkembangnya objek wisata yang ada. Semakin banyak destinasi wisata yang ada, semakin banyak juga lapangan kerja bagi masyarakat sekitar, antara lain sebagai pengelola objek wisata.

Di samping itu, dampak negatif dari pembangunan besar-besaran tersebut seperti semakin berkurangnya daerah resapan air yang dibuktikan dengan terjadinya bencana banjir di Desa Bejiharjo, Karangmojo, serta Desa Candirejo, Semanu. Kemudian, berkaitan dengan dampak positif yang mungkin diperoleh, terciptanya lapangan kerja bagi masyarakat hanya dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar objek wisata, sehingga masyarakat yang tinggal jauh dari objek wisata tidak ikut merasakan dampak positif yang ada secara signifikan.

Melalui pengamatan saya sebagai masyarakat Gunungkidul, tentu saya sangat merasakan perubahan yang terjadi. Meskipun begitu, banyak pihak yang masih memperdebatkan hal tersebut. Banyak sekali pro dan kontra, serta tidak jarang langkah yang diambil pemerintah mendapat tentangan dari masyarakat sekitar karena dianggap menggunakan dana yang terlalu besar dan tidak terarah dengan baik. Sebagai salah satu daerah yang masih relatif miskin, hal tersebut menjadikan permasalahan baru timbul di masyarakat. 

Banyak pertanyaan yang timbul, mengapa dana pembangunan tidak dianggarkan sedikit untuk membantu masyarakat yang kurang mampu. Beberapa kalangan masyarakat masih belum paham mengenai anggaran yang dikeluarkan negara untuk pembangunan. Anggaran yang dikeluarkan pemerintah memang dianggarkan khusus untuk Pembangunan daerah dengan tujuan untuk mencapai target agar pembangunan di daerah merata dan setara.

Di awal perkembangannya, titik berat analisis ekonomi pembangunan merupakan aplikasi teori ekonomi untuk menjelaskan permasalahan pembangunan, khususnya pembangunan negara dunia ketiga. Dengan kata lain, pada saat itu fokus kajian ekonomi pembangunan (development economics) adalah pembangunan ekonomi (economic development) pada negara-negara LCD's (negara-negara dunia ketiga). Dari analisis terhadap negara-negara tersebut yang selanjutnya memberikan kontribusi besar pada perkembangan teori ekonomi pembangunan. 

Teori dasar dari analisis tersebut menyatakan, bahwa keberhasilan pembangunan ekonomi tidak semata-mata dipengaruhi oleh pilihan model ekonomi dan model pembangunan yang diterapkannya, melainkan dipengaruhi pula oleh adanya karakteristik yang khas di setiap wilayah atau negara yang dapat mempengaruhi keberhasilan pembangunan ekonominya. Secara umum dapat dikatakan, bahwa teori ekonomi pembangunan merupakan acuan ilmiah yang digunakan untuk menjelaskan fenomena kegagalan dan keberhasilan pembangunan ekonomi di negara-negara yang sedang membangun. 

Contoh-contoh mengenai hal ini dapat ditemukan pada berbagai literatur ekonomi pembangunan, di mana umumnya merujuk pada kasus-kasus pembangunan ekonomi di negara-negara Afrika, Amerika Latin, kepulauan Karibia maupun Asia.

Dari yang saya sampaikan di atas, dapat disimpulkan bahwa pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah daerah bertujuan untuk mencapai target pembangunan supaya setiap daerah tidak tertinggal dari daerah lain. Upaya tersebut membawa dampak positif dan dampak negatif, serta mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Gunungkidul meskipun belum merata. Dampak negatif berupa semakin berkurangnya daerah resapan air yang akhirnya membawa bencana bagi beberapa daerah dapat diatasi dengan memindahkan lahan resapan air ke tempat yang tidak memungkinkan untuk melaksanakan pembangunan.

Mahasiswa Sanata Dharma Prodi Ekonomi Michael Dennef Permana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun