Museum Telu tidak hanya menyampaikan cerita melalui benda, tapi juga lewat desain arsitektur dan simbol visualnya. Warna dominan seperti cokelat, hijau, dan putih bambu memberikan kesan alami sekaligus menenangkan. Ornamen gunungan, motif daun, dan naga menjadi penghias sekaligus pembawa pesan tentang keseimbangan alam, manusia, dan Tuhan.
Menjadi Rumah bagi SemuaÂ
Museum Telu tidak hanya untuk pecinta sejarah, tapi juga terbuka bagi siapa saja. Dari pelajar, seniman, hingga wisatawan, semua bisa menemukan makna yang berbeda dari kunjungan mereka. Kegiatan seperti diskusi budaya, pertunjukan seni, dan lokakarya kerajinan sering digelar untuk memperkuat keterlibatan masyarakat.
Museum Telu menjadi pengingat bahwa jati diri bukanlah sesuatu yang harus ditinggalkan demi kemajuan, tapi justru menjadi fondasi untuk melangkah ke depan. Jember dan Tapal Kuda adalah wilayah kaya budaya. Museum Telu adalah upaya kolektif untuk menjaga warisan itu tetap hidup, relevan, dan bisa diwariskan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI