mereka adalah sosial media masing-masing senjata yang digunakan juga bukan lagi senapan laras panjang atau meriam tapi berupa postingan bernada Hog atau propaganda yang bertujuan untuk mencuci otak Banyak masyarakatÂ
sehingga masyarakat bisa berubah menjadi semacam zombie yang rela berbuat apa saja untuk menggulingkan pemerintahannya sendiri menyiapkan orang-orang penting yang menjadi target dalam perang atau minimal mengubahÂ
kebijakan suatu negara atau yang paling besar bahkan mengubah ideologi negara perang generasi keempat sudah dipraktekkan sejak lama sejak awal tahun 2000-an Osama bin Laden menerapkan perang model generasi keempat ini di Irak dan negara-negara Timur Tengah lainnya kelompok Hizbullah yang kini berkuasa di Iran dan Lebanon juga demen sekali menerapkan model perang generasi keempat ini mengapa perang generasi keempat iniÂ
sekarang menjadi model perang yang sangat disukai perang ini sebenarnya bersifat asimetris dan berbiaya sangat murah berbeda dengan perang generasi 1 sampai ketiga yang menelan biaya yang mahal perang generasi keempat menggunakan Seluruh daya guna yang terdapat di wilayah target mulai dari ideologi politik ekonomi sosial budaya dan kekuatan militer baik formal maupun nonformal yang terdapat didalam negara target pokoknyaÂ
semua yang ada dikerahkan mbak hingga ke level rakyat sipil segala dan perang generasi keempat ini bersifat transnasional ismo atau lintas negara musuh tidak perlu membubar di negara tujuan untuk melumpuhkan target hanya berbekal kecanggihan teknologi dan informasi target yang terletak ribuan kilometer jauhnya dari negara Mereka pun dapat dilumpuhkan dengan cepat dengan biaya yang murah dan terbebas dari risiko ketahuan hukumÂ
internasional pada perang generasi keempat batasan antar negara menjadi kabur pemisahan antara peran dengan politik juga menjadi sulit politik adalah perang dan perang adalah politik secara mendalam perang generasi keempat memiliki karakteristik yang tidak jauh dari hal-hal sebagai berikut yang pertama bersifat kompleks dan memiliki jangka waktu yang panjang yang kedua mengusung terorisme atau menggunakan taktik teror yang ketigaÂ
sangat desentralisasi dan menyebar ke daerah-daerah yang keempat menyerang langsung terhadap budaya suatu negara yang kelima hai menggunakan teknik perang psychologist atau melumpuhkan psikologi lawan dengan cara cyber-bullying manipulasi media dan sebangsanya kemudian menekan ke semua sendi negara seperti ideologi politik ekonomi sosial budaya dan militer kemudian terjadi awalnya dalam konflik yang berintensitasÂ
rendah dan melibatkan aktor dari semua jaringan kemudian menggunakan aktor-aktor nonkombatan seperti warga sipil contohnya sehingga membuat Dilema dalam mengeksekusi taktik tidak adanya hirarki seperti pada perang generasi terdahulu konflik disebarkan melalui jaringan komunikasi dengan dukungan uang dibaliknya dan menggunakan insurjensi dan taktik gerilya yang sudah berevolusi terutama menggunakan dunia maya terorismeÂ
yang marak terjadi di Timur Tengah munculnya kelompok-kelompok teroris seperti ISIS Taliban al-qaeda Hizbullah dan masih banyak lagi merupakan contoh nyata dari peran generasi keempat yang menggunakan kecanggihan informasi dan komunikasi Untuk mengerahkan warga supaya turut serta menjadi aktor kombatan segala jenis itu terutama isu agama dimainkan di sini dengan tujuan untuk mendapatkan pion perang sebanyak-banyaknyaÂ
untuk melumpuhkan kekuatan musuh ini merupakan Dilema yang berat dibalik Perang generasi keempat selalu ada non-state actor yang menjadi pendana dan perancang dari perang ini mereka menggelontorkan danaÂ
dan menggunakan kecanggihan teknologi komunikasi ditambah kesempitan ideologi masyarakat untuk mengumpulkan pion-pion perang di dalam satu sarang pion pion ini bukanlah tentara resmi Tak jarang mereka adalah warga sipilÂ