Mohon tunggu...
Mibrahim
Mibrahim Mohon Tunggu... Peternak - Peternak ayam hias

Tinggi badan 178 berambut ikal hobi olah raga senang bekerja dan suka kesederhanaan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perang Generasi ke-4

18 Agustus 2022   16:16 Diperbarui: 18 Agustus 2022   16:24 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

dan santai-santai saja Indonesia adalah negara yang berlimpah dengan sumber daya alamnya perang generasi keempat sudah masuk ke dalam wilayah Indonesia para non-state actor sedang mencoba menggoyang Indonesia 

dengan memasukkan ideologi ideologi transnasional untuk menggantikan ideologi lama yang terbukti kuat dan berhasil menyatukan Indonesia sudah terlanjur banyak doktrin-doktrin dari ideologi transnasional yang masuk ke dalam sendi bermasyarakat di Indonesia sehingga melahirkan sikap yang intoleran dan radikal awal mula orang-orang akan dibuat intoleran Dulu lama-kelamaan mereka akan dibuat menjadi radikal 

kemudian mereka akan dikumpulkan jadi satu sarang sebagai kombatan teroris yang siap melenyapkan siapa saja yang ditunjuk sebagai musuh konten ini bukan hasil ngarang atau hasil cocoklogi perang generasi keempat 

adalah jenis perang baru yang sudah sejak tahun 2013 dipersiapkan oleh TNI untuk dihadapi seorang komandan Seskoad di tahun 2013 akhir-akhir Arif Rahman MBM telah lama menuliskan panjang lebar 

tentang persiapan perang generasi keempat ini di dalam bukunya peran satuan teritorial dalam menghadapi Perang generasi keempat dalam perang ini keterlibatan TNI mungkin tidak akan semasif seperti 

pada perang generasi 1 sampai ketiga dulu justru yang kini menjadi pion adalah warga sipil sendiri yang akan dijadikan kombatan untuk melawan pemerintahan yang sah atau melawan target peran lainnya pertanyaannya Apakah kita sebagai warga negara sudah siap untuk menghadapi 

Perang generasi keempat ini yang terpampang nyata di depan mata ataukah kita akan memilih untuk bertindak skeptis saja dan bodo amat kau masih banyak orang pintar dan orang nasionalis yang berbicara di depan publik 

tapi jangan lupa kejahatan terjadi bukan karena banyaknya orang jahat tersebar di muka bumi ini kejahatan terjadi karena terlalu banyaknya orang baik dan pintar yang diam dan tidak mau turun ke lapangan untuk menghalau ke stand by 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun