Mohon tunggu...
Miarti Yoga
Miarti Yoga Mohon Tunggu... Penulis - Konsultan Pengasuhan

Mengenal Diri, Mengenal Buah Hati

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Anak Kita dan "Rumput Tetangga"

2 Juli 2020   07:35 Diperbarui: 3 Juli 2020   01:39 649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: Unsplash/Sharon McCutcheon)

Dan kesuksesan menyekolahkan anak-anaknya bisa jadi disokong oleh kesungguhan yang kemudian didukung pula oleh harapan untuk menginspirasi orang-orang yang ada di sekitarnya.

Pada akhirnya, kita tak cukup dengan hanya "kabita" melihat keberadaan anak atau keluarga lain. Kita perlu belajar realistis melihat jalan juang yang sudah kita tempuh.

Kita tak harus merasa ingin mengikuti sebuah pola secara jebles dan "copy-paste", karena kekuatan kita berbeda, komitmen kita juga berbeda, dan disiplin kita juga berbeda.

Bismillah, mari menggali kekuatan anak kita masing-masing dan tetap bersandar pada budaya mencintai agama serta kitab sucinya. Sebab bagaimanapun, kecintaan anak kita terhadap agamanya adalah jalan sukses dan jalan berkah kehidupan, baik dunia maupun akhirat.

Selanjutnya, mari bertobat dari membandingkan anak kita dengan anak orang lain. Apalagi ketika kita dibuat "kesal" saat anak kita yang hari ini banyak menjadi "kaum rebahan" sedangkan anak orang lain begitu produktif berkarya.

Atau saat melihat anak kita yang masih gampang sekali tersulut oleh masalah sehingga masih ada "acara" nangis heboh hingga guling-guling, sedangkan anak orang tertibnya luar biasa.

Bismillah. Setiap faktor masalah, itu bisa digali.

Dan mari kembali untuk mengencangkan skill yang paling dasar untuk anak-anak kita, yakni "general life skill". Skill yang menjadi fondasi. 

Kesadaran dan kemandirian beribadah, membantu pekerjaan kerumahtanggaan dari mulai merapikan tempat tidur hingga mencuci piring, belajar berbicara dengan baik dan benar, betumbuh rasa percaya dirinya, sopan santun, dan seterusnya.

Kenapa penting, sebelum skill yang lainnya? sebab general life skill adalah dasar. Dasar untuk mereka hidup dengan benar. Dasar bagi mereka untuk mengampu mentalitas yang baik. Bukan kemudian menjadi pengampu mentalitas "lebay" dan mudah mengeluh.

Dan untuk skill selanjutnya sepert "Vokasional Skill", yuk mulai dari hal sederhana. Yuk berikan ruang untuk mereka berkarya. Anak kita yang jago menggambar atau desain, mari berikan perlatan untuk mereka menggambar atau komputer alakadarnya untuk mereka berlatih grafis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun