Mohon tunggu...
Moh. Heru Sunarko
Moh. Heru Sunarko Mohon Tunggu... Guru - Manusia Kusut

Lahir di Pekalongan, pada tanggal 5 Mei 1998. Anak ke-2 dari 4 bersaudara. Hobby membaca biar mahir ngolah pikir dan olahraga biar mahir ngolah raga. Handsome. Suka Organisasi. Menjadi penggerak di berbagai bidang. Cinta kebijaksanaan. Motto hidup " Hanya Ikan Mati dan Sampah yang Ikut Arus" blogger: majelisgibah.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Gaga-gara Corona atau Pemerintah?

16 April 2020   21:48 Diperbarui: 16 April 2020   22:03 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Indonesia memang tertimpa banyak permasalahan. Bisa dilihat pada berita-berita yg beredar. Dari yang nampak hingga yang tak nampak. Permasalahan yang eksis menutupi permasalahan yang lain. Sudah biasa ulah media. Padahal problem semacam Omnibuslaw, Perpindahan Ibu Kota, HAM dan masih banyak lagi tertutupi oleh satu masalah yaitu adanya wabah virus Corona yang merajalela. 

Namun masyarakat Indonesia masih cerdas sehingga terus mengawasi dan mengawal setiap kebijakan yang diambil oleh pemerintah dalam mengatasi setiap permasalahan. Tumbuh subur perjuangan.

Masalah sekarang yang masih eksis adalah adanya wabah penyakit baru yang disebabkan oleh virus Corona atau Covid-19. virus ini terindikasi berasal dari kota Wuhan, China. Permasalahan ini juga terjadi di berbagai negara di dunia. Di Indonesia sendiri adanya wabah penyakit Corona ditetapkan sebagai KLB (Kejadian Luar Biasa). 

Karena sebelumnya jarang ada permasalahan yang besar seperti ini. Pemerintah sedang berusaha mengatasi masalah ini  dengan berbagai macam upaya. seperti Social distancing, Phisical distancing, bantuan sosial, dan kebijakan-kebijakan demi meminimalisir dampak dari masalah Corona ini. Salah satu upaya yang dilakukan di beberapa wilayah negara adalah dengan dikeluarkannya kebijakan Lockdown atau lebih gampangnya mematikan segala akifitas baik perekonomian, transportasi, dan pemerintahan yang diganti dengan model Daring. Hal tersebut terbilang ampuh mengatasi wabah penyakit ini seperti di kota Wuhan sendiri yang telah menerapkan Lockdown. 

Di Indonesia pemerintah belum berani menerapkan kebijakan untuk Lockdown di wilayah yang terpapar virus Corona. Secara financial dan teknis Indonesia yang belum mempersiapkan hal untuk mengatasi masalah tersebut. Namun upaya untuk terus mengatasi wabah virus ini terus berjalan dari pemerintah pusat hingga daerah. 

Wacana dan aksi tanggap virus Corona juga sampai di pelosok-pelosok desa hingga dusun. Kegiatan Lockdown mereka lakukan. Aneh ketika masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang "kagetan" padahal pusat belum menginstruksikan untuk Lockdown desa hingga dusun sudah melakukannya. Tiap gang dan jalan masuk mereka portal. Pembuatan posko dan tim relawan Covid-19. Penyemprotan tiap hari dilakukan bagi mereka yang keluar masuk desa. Orang asing, penjual keliling, bahkan Bank Tongol dilarang masuk. 

Entah salah siapa atas polemik yang ada sekarang ini. Masyarakat "kaget" ditambah pemerintah belum siap untuk mengatasi wabah penyakit Corona. yang terpenting adalah saling memahami antara pemerintah dan masyarakat. Saling memahami antar manusia. Seperti sila ke-2 pancasila. Jadilah manusia yang adil dan beradab.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun