Mohon tunggu...
Travel Story Pilihan

MONPERA: Saksi Bisu Perjuangan "Wong Kito"

14 Februari 2016   22:00 Diperbarui: 14 Februari 2016   22:07 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="MONPERA (Monumen Perjuangan Rakyat) di Palembang, Sumatera Selatan."][/caption]

 

Gagah bukan? ya, ini adalah MONPERA atau singkatan dari Monumen Perjuangan Rakyat yang berada di Palembang, Sumatera Selatan. Ini adalah salah satu bukti bahwa betapa kerasnya perjuangan para pahlawan kita terdahulu untuk merampas kembali apa yang sebernarnya memang milik kita dari tangan para penjajah karena, di dalam monumen ini terdapat benda-benda bersejarah yang merupakan benda-benda yang dulunya telah dipakai atau digunakan untuk kepentingan para pahlawan.

Sejarah berdirinya MONPERA ini sendiri adalah awalnya merupakan keinginan para sesepuh pejuang kemerdekaan Republik Indonesia di wilayah Sumatera Selatan yang tergabung dalam wadah Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Sumatera Selatan. Sebenarnya keinginan ini telah disampaikan dalam forum rapat LVRI sejak 2 agustus 1970 namun, peletakan batu pertama nya baru terlaksana pada tanggal 17 Agustus 1975 dan baru selesai dibangun pada 1988 pada saat masa gubernur Sainan Sagiman. Peresmian MONPERA sendiri dilakukan oleh MENKOSKERA pada masa itu, yaitu H. Alamsyah Ratu Prawiranegara pada tanggal 23 februari 1988. Perencanaan desain bangunan ini sangatlah unik yaitu melalui Sayembara.

Bangunan ini memiliki 8 lantai dengan tinggi gedung 17 meter dan 45 bidang atau jalur. Bentuknya yang menyerupai bunga melati bermahkota lima melambangkan kesucian hati para pejuang dalam membela kemerdekaan tanpa pamrih dan sisi lima melambangkan lima daerah keresidenan yang tergabung dalam Sub Komandemen Sumatera Selatan (SubKOSS) yaitu keresidenan Palembang, Lampung, Jambi, Bengkulu dan Kepulauan Bangka-Belitung.

Bangunan ini pun dibangun dengan simbol-simbol tertentu yang memiliki makna tertentu pula :

1. Pintu gerbang utama

Dibuat dari cagak beton bersusun tiga. Enam buah cagak melambangkan enam daerah perjuangan rakyat Palembang. Pada tiang utama nya dipasang bunga seruni karena banyak tumbuh di Palembang.

2. Gading gajah

Karena gajah adalah hewan yang hidup di hutan - hutan di sumatera dan mengutip dari pepatah "Gajah Mati Meninggalkan Gading" lalu "Tak ada Gading yang Tak Retak" yang artinya bahwa pahlawan gugur di medan perang meninggalkan dharma bakti untk negara dan bangsa. kekeliruan dan kesalahan adalah pengalaman yang berharga untuk jadi lebih baik. Pada prasasti gading gajah inilah tertulis tanggal peresmian MONPERA. Gading gajah ini letaknya simetris dengan dada burung garuda pancasila yang berarti bahwa kemerdekaan adalah suatu modal dasar pembangunan bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun