Mohon tunggu...
Muhammad Royyan
Muhammad Royyan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Saya Muhammad Royyan, lahir di Jakarta 18 Juli 2004 adalah seorang yang gemar dan hobi sekali menyanyi termasuk juga dengan sholawatan. Ia memiliki karakter yang unik dengan hobinya yang suka berjalan jalan, walau hanya sendirian. Dan saat ini ia sedang menempuh pendidikan sebagai mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun Karakter Positif Sejak Usia Dini

7 Desember 2022   13:49 Diperbarui: 7 Desember 2022   13:52 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun kesuksesan ternyata lebih dominan ditentukan oleh kecakapan membangun hubungan emosional kita dengan diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Selain itu, yang tidak boleh ditinggalkan adalah hubungan spiritual kita dengan Tuhan Yang Maha Esa. 

Tahukah anda bahwa kecakapan membangun hubungan dengan tiga pilar (Diri Sendiri, Sosial, Tuhan) tersebut merupakan karakter-karakter yang dimiliki orang-orang sukses. Dan saya beritahukan kepada anda bahwa karakter tersebut tidak sepenuhnya bawaan sejak lahir. Karakter semacam itu bisa dibentuk.

Faktor Pengaruh Karakter Seseorang membangun sebuah karakter pada anak di pengaruhi oleh 2 faktor, yaitu karena faktor lingkungan dan faktor bawaan. Setiap manusia memiliki kemampuan alamiah yang muncul setelah lahir, termasuk kemampuan yang berkaitan dengan karakter atau nilai moral. Sistem sosial atau pendidikan keluarga (orang tua), PAUD(guru), lingkungan (masyarakat) memegang peranan penting dalam membentuk karakter seseorang. 

Ketika seorang anak tumbuh dalam lingkungan yang berkarakter, si anak akan memiliki karakter positif, dan fitrah setiap anak yang lahir suci dapat berkembang dengan baik. 

Dan dalam membangun karakter positif pada anak harus menggunakan metode yang sesuai dengan perkembangan zaman, karena bisa di perhatikan dari zaman ke zaman seorang anak sudah bisa di lihat bahwa mereka telah mengerti bagaimana canggih nya teknologi, oleh karena itu, sangat tidak bisa jika di teknologi yang canggih ini kita menanamkan karakter pada anak menggunakan metode lama, seperti contohnya saja ada seorang ibu dia membangun karakter pada anak menggunakan metode di jaman si ibu atau bisa dikatakan dimana orang tua si anak mendidik anak nya dengan keras atau meninggikan suaranya. 

Jika, ditanya mengapa si orang tua melakukan seperti itu, pastinya mayoritas orang tua menjawab "agar anak kami sudah terbiasa tegas, dan jika ia di pertemukan dengan orang yang kalau berbicara memiliki nada suara yang tinggi, maka mentalnya akan kuat atau tidak mudah menangis". 

Jika, di lihat baik -- baik, tujuan orang tua ini sangat lah bagus tetapi sangat di sayangkan sekali jika untuk mencapai sebuah maksud orang tua agar si anak tegas dan disiplin ,bisa menyebabkan si anak makin susah di atur atau semakin susah dalam membentuk karakter positif nya. 

Kenapa dikatakan seperti itu? Ya karena bisa dilihat, para anak selalu berinteraksi dengan orang tua, tetapi orang tuanya berinteraksi sama anak nya dengan nada tinggi. Sehingga, anak akan berpikir bahwa agar mmenjadi tegas itu dengan marah -- marah atau bisa di bilang dengan suara tinggi dan bisa saja si anak ini memperlakukan apa yang dilakukan oleh orang tuanya ke orang lain.

Usia dini merupakan momen emas dalam membangun karakter pada anak. Nah, inilah alasan kenapa si anak sebaiknya di bangun karakternya karena inii merupakan pondasi dasar di dalam sebuah pendidikan. Ingat, kemajuan sebuah bangsa sangat ditentukan oleh bagaimana karakter yang dimiliki oleh seorang anak bangsa.

Oleh karena itu, semakin baik karakter anak bangsa semakin majulah sebuah bangsa. Begitupu sebaliknya, kehancuran sebuah bangsa terjadi karena kurang nya partisipasi dalam membangun karakter seorang anak sehingga tidak tertanam pada diri si anak karakter positif. 

Banyak nilai -- nilai positif yang bisa ditanamkan kepada si anak, agar si anak bisa memiliki karakter yang baik yaitu, nilai religius, kemandirian, peduli terhadap sesama, hormat dan sopan kepada orang tua maupun sesama dan disiplin. Sehingga nilai ini bisa menjadi bekal si anak dalam memperlakukan dunianya kelak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun