Mohon tunggu...
muhammad Shiddiq
muhammad Shiddiq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Sedikit Menuangkan Isi pikiran Melalui Bentuk Tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Posisi Ulama dalam Politik

21 Desember 2023   11:36 Diperbarui: 21 Desember 2023   11:43 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Ilustrasi (Sumber :Superredaksi)

Sebentar lagi rakyat indonesia akan memasuki masa dekomrasi pada awal tahun 2024, banyak sekali isu-isu yang dikaitan antara ulama dan politik. Kalau kita lihat dari sejarah peradaban manusia, agama dan politik seringkali terjalin dalam hubungan yang kompleks. Di berbagai masyarakat, termasuk di dunia Muslim, ulama, sebagai tokoh-tokoh agama yang dihormati,  dan juga memiliki peran yang penting dalam ranah politik.

Ulama, dalam pengertian luas, adalah intelektual yang tugas dan fungsinya sama dengan cendikiawan. Meski, dalam hal ini, Masdar farid masudi membedakan keduanya, yaitu bahwa ulama adalah mereka yang memiliki keahlian dibidang ilmu-ilmu normatif, sedangkan cendikiawan keilmuaanya lebih bersifat empiris atau bukan normatif.

Demikian Pula terdapat dalam hadis yang menerangkan bahwa 'Allah tidak akan menghilangkan ilmu dengan mencabutnya dari semua manusia, akan tetapi dengan menghilangkan ulama, sehingga ketika tidak ada lagi orang alim, manusia akan menjadi orang-orang bodoh sebagai pemimpin. Yang ketika ditanya, mereka akan memberi fatwa tanpa didasari dengan ilmu sehingga fatwa akan sesat lagi menyesatkan.'

Posisi ulama menjadi penting dan strategis karena didasarkan pada realitas sosiologi dan religus. Pertama, ulama adalah orang yang menguasai seluk beluk agama dan mengetahui ilmu pengetahuan non agama, baik secara teoritis maupun praktis, seperti ilmu perdagangan, pertanian bahkan ilmu politik. Ilmu yang dimiliki ulama menjadi kekuatan bagi mereka untuk menyebar dan mengembangkan misi agama dan kemasyarakatan secara mudah. Kedua, ulama mempunyai pengikut yang pasti. Dimanapun ulama berada, selalu ada pengikut yang setia mengikutinya. Para pengikut umumnya tidak selalu karena ajakan ulama, tapi semata- mata karena ilmu yang dimiliki dan melihat keteladanan yang ditunjukan dalam masyarakat. Ketiga, ulama umumnya memiliki tingkat keiklasan yang tinggi. Pengabdian yang diberikan  untuk membina umat adalah pengabdian semata-mata karena melaksanakan misi keagamaan.

Mengingat pentingnya posisi dan peran  para ulama yang merupakan pewaris para nabi, maka tugas mereka sungguh dinantikan dan dibutuhkan keberadaannya untuk menjadi pelopor penyebaran, pengembagan dan peningkatan pemahaman keagamaan bagi umat serta mampu tampil menjadi figur yang dapat membantu menyelesaikan persoalan keumatan dan kebangsaan, terutama persoalaan yang sedang dialami sekarang seperti kemiskinan, pengangguran dll.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun