Mohon tunggu...
Muhammad Rafli
Muhammad Rafli Mohon Tunggu... Mahasiswa UIN jakarta

hobi saya adalah bermain musik dan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

SEMINAR SUPERVISI TENTANG KONSEP PENGAWAS SEKOLAH dengan DR. KHALILAH M.PD

24 Juni 2025   16:30 Diperbarui: 24 Juni 2025   16:27 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Supervisi pengawas sekolah adalah proses pembinaan, pemantauan, dan evaluasi yang dilakukan oleh pengawas sekolah terhadap kepala sekolah dan guru guna meningkatkan mutu pendidikan dan pembelajaran. Supervisi ini tidak bersifat mengontrol secara otoriter, melainkan membina dan mendampingi secara profesional.

Supervisi pengawas sekolah adalah suatu proses pembinaan profesional yang dilakukan oleh pengawas terhadap kepala sekolah dan guru dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Proses ini tidak hanya bersifat evaluatif, tetapi juga konsultatif dan edukatif. Pengawas sekolah berperan sebagai mitra kerja yang membimbing dan mendampingi satuan pendidikan untuk menjalankan fungsi-fungsi manajerial dan akademik secara optimal. Melalui supervisi, pengawas membantu kepala sekolah dalam mengelola institusi pendidikan secara efektif, serta membina guru untuk meningkatkan kompetensi pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian. Dengan kata lain, supervisi pengawas sekolah merupakan salah satu strategi penguatan mutu pendidikan yang menekankan pada pendekatan pembinaan yang konstruktif, kolaboratif, dan berkelanjutan.

Pengertian Supervisi Pengawas Sekolah Menurut Ahli :

  • Glickman, Gordon, Ross-Gordon (2010)

"Supervision is a set of activities designed to improve the teaching-learning process and enhance teachers' professional development."
 (Supervisi adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk meningkatkan proses belajar-mengajar dan mengembangkan profesionalisme guru.)

  • Sahertian (2010)

"Supervisi pendidikan adalah suatu usaha pembinaan yang dilakukan oleh atasan terhadap bawahannya dalam rangka memperbaiki situasi belajar-mengajar."
 (Dalam konteks ini, pengawas sekolah bertindak sebagai atasan yang membina kepala sekolah dan guru.)

  • Depdiknas (2008)

"Supervisi oleh pengawas sekolah merupakan upaya pembinaan profesional yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan terhadap kepala sekolah dan guru untuk meningkatkan mutu pendiikan."

  • Mulyasa (2009)

"Supervisi pengawas sekolah adalah proses pemberian bantuan kepada guru dan kepala sekolah dalam mengembangkan kemampuan profesionalnya guna mencapai tujuan pendidikan."

  • Nurhadi (2008)
    "Supervisi pendidikan adalah kegiatan pembinaan yang dilakukan secara sistematis, berkesinambungan, dan konstruktif untuk membantu tenaga kependidikan meningkatkan kinerjanya."

Tujuan utama supervisi pengawas sekolah adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui pembinaan dan pendampingan profesional kepada kepala sekolah dan guru. Pengawas sekolah berperan dalam membantu tenaga pendidik dan kependidikan mengembangkan kompetensinya agar mampu melaksanakan tugas secara efektif dan efisien. Melalui supervisi, diharapkan tercipta peningkatan dalam kualitas pembelajaran, manajemen sekolah, dan layanan pendidikan secara menyeluruh. Selain itu, supervisi bertujuan memastikan bahwa kebijakan pendidikan nasional dapat diimplementasikan dengan baik di tingkat satuan pendidikan. Supervisi juga mendorong terciptanya budaya kerja yang produktif, kolaboratif, dan inovatif di lingkungan sekolah sehingga dapat meningkatkan kinerja individu maupun institusi secara keseluruhan. Dengan demikian, supervisi bukan hanya menjadi alat kontrol, melainkan juga sebagai sarana pembinaan yang berorientasi pada perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan secara berkelanjutan.

Tujuan Supervisi Pengawas Sekolah Secara Rinci :

  • Meningkatkan kualitas pembelajaran dan manajemen sekolah
  • Membantu pengembangan profesional guru dan kepala sekolah
  • Menjamin pelaksanaan kebijakan pendidikan di tingkat sekolah
  • Meningkatkan akuntabilitas kinerja sekolah
  • Membangun budaya mutu dan inovasi di sekolah

Fungsi Supervisi pengawas sekolah memiliki beberapa fungsi penting dalam mendukung peningkatan mutu pendidikan. Fungsi utama supervisi adalah sebagai fungsi pembinaan, yaitu membantu kepala sekolah dan guru dalam meningkatkan kompetensi profesional, baik dalam hal manajerial maupun akademik. Supervisi juga berfungsi sebagai fungsi evaluatif, di mana pengawas menilai dan menganalisis kinerja satuan pendidikan berdasarkan indikator-indikator yang telah ditetapkan, untuk kemudian memberikan umpan balik dan rekomendasi perbaikan.

Selain itu, supervisi berperan sebagai fungsi konsultatif, yaitu menjadi mitra diskusi dan pemberi solusi terhadap permasalahan yang dihadapi sekolah dalam pelaksanaan tugas sehari-hari. Fungsi lainnya adalah fungsi motivatif, yaitu mendorong dan memberikan semangat kepada guru dan kepala sekolah agar lebih aktif, kreatif, dan berkomitmen dalam melaksanakan tugasnya. Tidak kalah penting, pengawas juga menjalankan fungsi fasilitatif, yakni menyediakan bantuan teknis, sumber daya, maupun akses pelatihan untuk mendukung pengembangan profesional tenaga pendidik dan kependidikan. Dengan menjalankan fungsi-fungsi tersebut secara efektif, supervisi pengawas sekolah diharapkan dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang berkualitas, akuntabel, dan berorientasi pada peningkatan mutu.

Fungsi Supervisi Pengawas Sekolah Secara Rinci:

  • Evaluatif -- Melakukan penilaian terhadap kinerja guru dan kepala sekolah.
  • Konsultatif -- Menjadi tempat diskusi dan konsultasi dalam mengatasi masalah pembelajaran.
  • Motivator -- Meningkatkan semangat kerja dan motivasi profesional guru dan kepala sekolah.
  • Katalisator -- Mendorong terjadinya perubahan dan pembaruan di lingkungan sekolah.
  • Fasilitator -- Menyediakan bantuan teknis dan sumber daya untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Jenis-jenis Supervisi oleh Pengawas Sekolah

  • Supervisi Akademik

Fokus: Membina guru dalam meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran.Contoh kegiatan: observasi kelas, pembinaan perangkat ajar, diskusi reflektif.

Supervisi akademik adalah proses pembinaan yang dilakukan oleh pengawas sekolah kepada guru dengan tujuan utama untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Fokus utama dari supervisi akademik adalah pada aspek teknis pembelajaran, seperti perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan belajar mengajar. Melalui supervisi akademik, pengawas menilai dan membantu guru dalam menyusun perangkat ajar, menerapkan metode pembelajaran yang efektif, mengelola kelas, serta menggunakan media dan teknologi pendidikan secara tepat guna.

Kegiatan supervisi akademik biasanya dilakukan melalui observasi langsung di kelas, diskusi reflektif, dan pemberian umpan balik yang konstruktif. Pengawas berperan sebagai pembina dan pendamping, bukan sebagai penilai semata, sehingga supervisi ini bersifat kolaboratif dan mendukung pengembangan profesional guru secara berkelanjutan. Dengan demikian, supervisi akademik tidak hanya bertujuan untuk menemukan kekurangan dalam proses pembelajaran, tetapi juga untuk membangun kapasitas guru dalam menciptakan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa.

Secara keseluruhan, supervisi akademik merupakan bagian penting dari strategi peningkatan mutu pendidikan karena menyentuh langsung proses belajar mengajar di kelas yang menjadi inti dari penyelenggaraan pendidikan.

  • Supervisi Manajerial

Fokus: Membina kepala sekolah dalam aspek kepemimpinan, administrasi, pengelolaan sarpras, dan manajemen sekolah.
Contoh kegiatan: evaluasi kinerja kepala sekolah, penilaian program kerja, dan pembinaan sistem manajemen sekolah.

Supervisi manajerial adalah proses pembinaan yang dilakukan oleh pengawas sekolah kepada kepala sekolah dalam hal pengelolaan dan manajemen sekolah secara menyeluruh. Tujuan utama dari supervisi manajerial adalah untuk memastikan bahwa kegiatan-kegiatan manajerial di sekolah, seperti perencanaan program, pengelolaan sumber daya, administrasi sekolah, kepemimpinan, serta pengawasan internal, berjalan secara efektif, efisien, dan sesuai dengan peraturan serta standar pendidikan yang berlaku.

Pengawas sekolah dalam menjalankan supervisi manajerial bertindak sebagai pembimbing, konsultan, dan penilai yang membantu kepala sekolah meningkatkan kemampuan kepemimpinannya dalam mengelola lembaga pendidikan. Aspek yang disupervisi meliputi pengelolaan kurikulum, keuangan, sarana dan prasarana, hubungan sekolah dengan masyarakat, serta penciptaan iklim sekolah yang kondusif untuk belajar.

Melalui supervisi manajerial, pengawas dapat mengidentifikasi kendala atau kelemahan dalam tata kelola sekolah, sekaligus memberikan solusi dan strategi perbaikan. Supervisi ini sangat penting karena keberhasilan sekolah dalam mencapai tujuannya sangat ditentukan oleh manajemen yang baik dan kepemimpinan kepala sekolah yang kuat. Oleh karena itu, supervisi manajerial menjadi salah satu sarana penting dalam membina dan memastikan mutu pendidikan di tingkat satuan pendidikan dapat terus ditingkatkan.

Prinsip Supervisi Pengawas Sekolah

Dalam pelaksanaannya, supervisi oleh pengawas sekolah harus didasarkan pada sejumlah prinsip agar berjalan secara efektif dan memberikan dampak positif terhadap peningkatan mutu pendidikan. Berikut adalah prinsip-prinsip utama supervisi pengawas sekolah:

  1. Demokratis
    Supervisi dilakukan dengan menghargai pendapat, partisipasi, dan kebebasan berpikir guru dan kepala sekolah. Pengawas bersikap terbuka, tidak otoriter, dan menjalin komunikasi dua arah dalam proses pembinaan.
  2. Ilmiah
    Supervisi harus berdasarkan pada data yang objektif, metode yang sistematis, dan analisis yang rasional. Semua temuan dan rekomendasi didasarkan pada observasi dan bukti yang dapat dipertanggungjawabkan.
  3. Konstruktif
    Tujuan supervisi adalah membantu dan membina, bukan menghakimi. Supervisi harus memberikan masukan yang membangun, memotivasi, serta mendorong guru dan kepala sekolah untuk terus berkembang.
  4. Kooperatif/Kolaboratif
    Supervisi dilakukan dengan semangat kerja sama antara pengawas dan pihak sekolah. Prosesnya melibatkan dialog, musyawarah, dan rasa saling menghargai untuk mencapai tujuan bersama.
  5. Kontinu (Berkelanjutan)
    Supervisi tidak dilakukan secara sporadis, tetapi secara terencana dan berkelanjutan agar terjadi perbaikan dan peningkatan yang konsisten dalam mutu pembelajaran dan manajemen sekolah.
  6. Objektif
    Penilaian dan masukan dalam supervisi harus didasarkan pada kenyataan di lapangan, tanpa dipengaruhi oleh perasaan pribadi atau kepentingan tertentu. Pengawas harus bersikap adil dan netral.
  7. Individual
    Supervisi perlu memperhatikan kebutuhan dan karakteristik masing-masing guru atau kepala sekolah, karena setiap individu memiliki kondisi dan tantangan yang berbeda.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip tersebut, supervisi pengawas sekolah akan menjadi proses pembinaan yang efektif, suportif, dan berdampak positif terhadap peningkatan kualitas pendidikan di satuan pendidikan.

Langkah-Langkah Supervisi oleh Pengawas Sekolah

Agar supervisi yang dilakukan pengawas sekolah berjalan secara sistematis, efektif, dan memberikan hasil yang optimal, maka perlu mengikuti beberapa tahapan atau langkah-langkah yang terstruktur. Berikut adalah langkah-langkah supervisi oleh pengawas sekolah:

  • Perencanaan Supervisi

Langkah awal yang harus dilakukan pengawas adalah menyusun rencana supervisi berdasarkan kebutuhan sekolah. Perencanaan ini mencakup penetapan tujuan, sasaran supervisi (guru/kepala sekolah), materi supervisi (akademik/manajerial), metode yang akan digunakan, jadwal pelaksanaan, dan instrumen supervisi. Perencanaan yang matang akan menjadi dasar pelaksanaan supervisi yang terarah dan terukur.

  • Pelaksanaan Supervisi

Tahap ini merupakan kegiatan supervisi yang dilaksanakan sesuai dengan rencana. Dalam pelaksanaan, pengawas bisa melakukan observasi kelas, wawancara, telaah dokumen, serta pembinaan langsung. Pengawas juga harus menjaga komunikasi yang baik dan menciptakan suasana yang nyaman agar guru atau kepala sekolah terbuka terhadap masukan.

  • Analisis Data dan Temuan

Setelah supervisi dilakukan, pengawas menganalisis semua data dan informasi yang diperoleh untuk mengidentifikasi kelebihan, kekurangan, dan area yang perlu ditingkatkan. Analisis ini dilakukan secara objektif dengan menggunakan instrumen dan indikator yang telah disiapkan sebelumnya.

  • Pemberian Umpan Balik (Feedback)

Pengawas memberikan umpan balik kepada guru atau kepala sekolah berdasarkan hasil analisis. Umpan balik harus disampaikan secara konstruktif dan profesional, disertai saran perbaikan dan penguatan atas hal-hal yang sudah baik. Feedback ini penting untuk membangun kesadaran dan semangat untuk berkembang.

  • Tindak Lanjut dan Pembinaan

Langkah selanjutnya adalah melakukan pembinaan atau pendampingan berdasarkan hasil supervisi. Pengawas dapat menyusun program pelatihan, workshop, mentoring, atau diskusi reflektif untuk membantu peningkatan kompetensi. Tindak lanjut ini menjadi bukti bahwa supervisi tidak berhenti pada evaluasi, tetapi berlanjut pada pengembangan.

  • Penyusunan dan Penyampaian Laporan

Tahap akhir adalah menyusun laporan supervisi secara tertulis yang mencakup tujuan, metode, hasil temuan, rekomendasi, serta rencana tindak lanjut. Laporan ini disampaikan kepada pihak sekolah dan instansi yang berwenang sebagai bentuk pertanggungjawaban dan dokumentasi pembinaan.

Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, supervisi pengawas sekolah dapat berjalan secara profesional, berdampak nyata, dan berkontribusi terhadap peningkatan kualitas pendidikan di satuan pendidikan yang dibinanya.

Tantangan dalam Supervisi Pengawas Sekolah

Meskipun supervisi oleh pengawas sekolah memiliki peran penting dalam peningkatan mutu pendidikan, pelaksanaannya tidak terlepas dari berbagai tantangan. Berikut adalah beberapa tantangan yang sering dihadapi dalam supervisi pengawas sekolah:

  •  Jumlah Pengawas yang Terbatas

Di banyak daerah, jumlah pengawas tidak sebanding dengan jumlah sekolah yang harus dibina. Hal ini menyebabkan beban kerja pengawas menjadi sangat tinggi, sehingga waktu dan perhatian terhadap setiap sekolah menjadi terbatas.

  • Luas dan Sulitnya Wilayah Binaan

Pengawas seringkali harus menjangkau sekolah-sekolah di daerah terpencil, sulit diakses, atau berjauhan secara geografis. Hal ini menyulitkan mobilitas dan efektivitas supervisi, terutama di daerah dengan infrastruktur yang belum memadai.

  • Variasi Kualitas dan Komitmen Sekolah

Setiap sekolah memiliki latar belakang, sumber daya, dan tingkat kesiapan yang berbeda. Tidak semua kepala sekolah dan guru memiliki komitmen tinggi terhadap peningkatan mutu, sehingga pengawas kadang menghadapi resistensi atau kurangnya respon terhadap pembinaan.

  • Keterbatasan Kompetensi Pengawas

Tidak semua pengawas memiliki kemampuan supervisi yang kuat, terutama dalam bidang pedagogik, manajerial, dan teknologi. Jika pengawas belum mengembangkan kompetensi yang sesuai, maka proses supervisi dapat menjadi kurang efektif.

  • Keterbatasan Waktu dan Anggaran

Kegiatan supervisi membutuhkan waktu, biaya operasional, dan dukungan fasilitas. Namun, pengawas sering kali dihadapkan pada kendala anggaran yang terbatas, sehingga kegiatan supervisi tidak bisa dilaksanakan secara maksimal dan berkelanjutan.

Menghadapi tantangan-tantangan ini, diperlukan kebijakan yang mendukung, penguatan kompetensi pengawas, alokasi sumber daya yang memadai, serta komitmen semua pihak untuk menjadikan supervisi sebagai alat pembinaan yang bermakna demi kemajuan pendidikan.

Supervisi pengawas sekolah merupakan elemen penting dalam sistem penjaminan mutu pendidikan. Keberhasilan supervisi sangat ditentukan oleh kompetensi, strategi, dan pendekatan yang dilakukan pengawas, serta dukungan dari sekolah yang disupervisi. Supervisi yang baik akan mendorong budaya refleksi, pembelajaran berkelanjutan, dan profesionalisme pendidik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun