Keanekaragaman makanan tradisional dalam suatu daerah yang ada di Indonesia dan tidak sedikit yang hampir terlupakan oleh masyarakat saat ini. Keanekaragaman makanan tradisional yang ada dipengaruhi oleh keadaan daerah atau tempat tinggal dan budaya yang ada di setiap daerah.Â
Salah satunya makanan yang berasal dari Suku Karo di Sumatera Utara, makanan ini diberi nama Trites oleh masyarakat sekitar atau ada juga yang menyebutnya Pagit-pagit dan jika diterjemahkan sebutannyaSop Hijau.Â
Yups, ini dia Sop Hijau yang berasal dari tanah karo. Diberi nama Trites atau Sop Hijau karena warnanya memang hijau dan bahan utama pembuatan Sop Hijau ini dari isi lambung sapi. Isi lambung sapi ini tentunya berasal dari rerumputan dan dedaunan yang telah dimamah biak hewan ini.Â
Meski sudah hancur, pakan ini belum melewati proses pencernaan penuh sehingga belum dikeluarkan sebagai kotoran.Sebagian kalangan tetap menganggap isi lambung kedua itu adalah kotoran muda. Namun kalangan lainnya menganggap bahan masakan khas ini merupakan rerumputan yang selulosanya sudah terurai menjadi karbohidrat glukosa sehingga bernutrisi tinggi.
Mungkin kebanyakan orang akan merasa sangat jijik mendengar bahan utamanya. Tapi setelah diolah menjadi masakan yang luar biasa, bisa-bisa nafsu makan bertambah jadi 10x lipat loh. Gak percaya? Yuk bisa dibuktikan dengan mengolah isi reticulum sapi ini. Lanjut ke cara pembuatannya, bahan yang kita gunakan dalam pembuatan Trites atau Sop Hijau antara Lain:
Cara pembuatannya kita huluskan dulu bumbu seperti Cabe Rawit Hijau, Bawang Putih, Bawang Merah, Kunyit, Jahe dan Kemiri. Kemudian Bahan trites ditambah liter air lalu diperas, ampasnya disisihkan dan airnya ini yang akan dipakai. Setelah ampas disisihkan tambahkan lagi liter air kemudian diperas kedua kalinya. Air perasan tadi disaring dengan kain kasa (saringan kelapa) yang bersih dan selanjutnya dimasukkan ke dalam wadah untuk dimasak (di Kabupaten Karo biasa dimasak di periuk tanah) lalu dimasak di api sedang sambil dibuang buih yang dihasilkan air perasan trites sampai habis dan menjadi air hijau tanpa buih.Â
Selanjutnya masukkan daging cincang dan tulang dan diaduk sampai daging agak lunak (memakan waktu 3 jam). Masukkan bumbu yang dihaluskan beserta daun jeruk, serai, kulit pohon sikkam, lengkuas dan asam patikala yang sudah digeprek, dan sedikit garam dan juga gula sesuai selera. Setelah bumbu tidak langu masukkan daun singkong dan perasan kelapa. Aduk perlahan agar santan tidak pecah sampai daun singkong matang. Proses memasak ini memakan waktu kurang lebih  jam.Â
Selanjutnya Trites Siap untuk Disantap. Meskipun trites makanan tradisional khas suku karo tapi makanan ini sangat jarang bisa ditemui di Kabupaten Karo khususnya. Makanan ini biasanya disajikan dalam perayaan-perayaan yang ada di Kabupaten KAro seperti Kerja tahun (Pesta Tahunan) yang dilakukan setiap satu tahun sekali.