Mohon tunggu...
mhd fahnizar
mhd fahnizar Mohon Tunggu... Saya bekerja sebagai seorang implementor di salah satu anak perusahaan milik negara

Tugas utama dalam pekerjaan saya adalah memastikan sebuah sistem yang telah dibuat oleh perusahaan dapat diterapkan dan digunakan oleh user dengan baik. Di samping tugas dan pekerjaan saya, saya juga memiliki hobi dalam menulis dan membaca.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terjatuh pada Titik Terdalam ( Sebuah Penyesalan Dan Harapan )

4 September 2025   23:35 Diperbarui: 4 September 2025   23:35 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wajah ini terlihat tampak penuh beban dan harapan  (Sumber: Dokumentasi)

Ya Allah Tuhanku, hari ini aku merasa gundah seakan telah jatuh pada titik yang paling dalam. Kesalahan yang kuperbuat membuatku hancur, seakan aku kehilangan segalanya. Aku memiliki banyak hal dalam hidup ini, tetapi justru karena kelalaian dan keputusan yang salah, aku merasa mulai jauh dari segalanya. Orang-orang di sekitarku perlahan menjauh, dan aku pun merasa sendirian dalam kegelapan.

Di dalam hati kecilku, aku tahu... aku salah. Aku menyadari betapa besar dosaku. Namun, di titik terdalam ini, aku tidak punya lagi tempat untuk bersandar selain kepada-Mu, ya Allah. Aku pasrahkan semuanya kepada-Mu, karena hanya Engkaulah tempat kembali.

Sebuah Renungan

Teman, izinkan aku bercerita. Hari ini aku belajar bahwa setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan. Tapi ada beberapa pertanyaan yang terus bergema dalam hati ini:

  • Apakah setiap kesalahan bisa selesai hanya dengan sebuah kata maaf?

  • Apakah maaf dari manusia cukup untuk menghapus luka dan kesalahan yang telah terjadi?

  • Dan, bagaimana cara kita benar-benar menebus dosa yang telah kita lakukan?

Aku merenungi itu semua, dan aku sadar bahwa kata "maaf" hanyalah awal dari sebuah perjalanan panjang. Maaf memang bisa diucapkan dengan mudah, tapi membuktikan penyesalan itu membutuhkan kesungguhan, doa, dan perubahan nyata dalam diri.

Islam mengajarkan bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Setiap anak Adam pasti pernah berbuat salah, tetapi yang terbaik adalah mereka yang segera bertaubat setelah kesalahannya. Allah sendiri berfirman dalam Al-Qur'an:

"Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
(QS. Az-Zumar: 53)

Ayat ini menjadi cahaya bagiku. Bahwa meski aku jatuh sedalam apa pun, pintu taubat tetap terbuka. Allah tidak menutup rahmat-Nya bagi siapa pun yang sungguh-sungguh ingin kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun