Mohon tunggu...
Rahmah Chemist
Rahmah Chemist Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger - Product Photographer

Simple, challenge, suka nulis and fun. Temui saya di dunia maya... Blog: http://chemistrahmah.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Target Ramadan 2024: Disiplinkan Anak-Anak Salat

12 Maret 2024   20:51 Diperbarui: 12 Maret 2024   21:01 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Edit by @ammachemist

Target Ramadan 2024 tidak terlalu banyak. Sangat berharap anak-anak melaksanakan setiap ibadah yang ada pada Ramadan ini selalu dicintai dan dinanti. Bahkan dipraktikkan di luar Ramadan setiap hari. 

Ya, salat adalah tiang agama. Makanya penekanan saya dan pasangan untuk Ramadan tahun ini adalah anak-anak makin cinta dengan salat. 

"Kenapa saya harus salat sih, Bun?" Tanya anak sulung yang kerap bermuka jutek ketika dibangunkan subuh. Pasalnya dia selalu bilang kalau masih mengantuk. 

"Salat itu adalah pembeda kita dengan pemeluk agama lain, Nduk." Jawab saya sekenanya. 

Namun, ternyata pernyataan itu makin menimbulkan banyak pertanyaan baru dari bibir mungil si sulung. Akhirnya menjelaskan deh sesuai dengan apa yang saya pahami. Bahkan sesekali mengajak anak-anak mendengarkan ceramah ringan mengenai salat sebagai kewajiban ummat Islam. 

Mengapa Salat itu Penting? 

Sebagaimana yang sudah saya sebutkan sebelumnya meski hanya sedikit, salat itu adalah kewajiban yang ketika lalai maka Allah pun akan menjauh. Salat menjadi tempat berinteraksinya hamba dengan Tuhannya. 


Ketika ada masalah kemudian ambil wudhu, bentangkan sajadah lalu mendirikan salat, kemudian memperlama setiap gerakannya, rasanya hati itu plooong banget. Sudah menumpahkan segalanya pada yang menciptakan masalah dengan harapan dibantu solusi agar masalah itu bisa terselesaikan. 

Lalu, apakah ketika ada masalah baru ingat salat?

Inilah yang tidak saya inginkan terjadi pada anak-anak. Jangan sampai ketika susah ingat dan mengemis bantuan Allah tetapi ketika diberi kenikmatan meski sedikit, lupa mengingatNya. 

Padahal segala macam nikmat dan cobaan itu datangnya dari Allah, bukan dari siapa-siapa. 

Ketika curhat dengan teman atau keluarga, pun mereka tidak bisa apa-apa selain meminta untuk sabar, bukan? 

That's why saya berdoa dengan sangat pada Ramadan tahun ini anak-anak ditanamkan dalam hati dan pikirannya, bahwa dalam kondisi apa pun ketika waktu salat tiba, harus segera ditunaikan. 

Bagaimana Tips Mengajak Anak agar Mau Salat? 

Berikut beberapa tips yang saya lakukan:

Jadi Contoh Teladan

Masih ingat bukan kalau "anak itu peniru yang sangat ulung"? 

Nah, jadilah orangtua yang juga tidak meninggalkan salat dalam kondisi apa pun. Sebab, anak-anak akan meniru apa saja yang dilakukan orangtua-nya. Percayalah... Ketika di luar sana mereka ditanya misalnya kenapa salat atau tidak salat, jawaban mereka sedikit banyaknya menyebutkan orangtua mencontohkan atau tidak mencontohkan.

Bahkan paling celaka jika orang tua tidak pernah mengajak anak salat, membangunkan di saat subuh meski dengan susah payah bahkan tega mengajak anak salat meski anak mungkin ngedumel atau marah-marah. 

Yakinlah itu ujian kita sebagai orangtua. Tidak apa-apa bersusah-susah dahulu, bersenang-senang di surga. Insya Allah. 

Bacakan Buku tentang Salat

Sekarang sudah banyak buku anak yang diterbitkan tentang salat. Mulai dari gerakan wudhu hingga gerakan akhir salat yang sesuai sunnah. Bahkan orangtua bisa membacakannya dengan cara yang menarik agar anak tidak bosan dan makin penasaran dengan salat itu sendiri. 

Jangan biarkan anak membaca sendiri dan diam dalam ketidakpahaman. Tanyakan ke anak apa yang tidak dipahami dan memancing anak untuk menceritakan apa saja yang sudah dipahaminya setelah membaca. Dengan begini, anak pun terkesan tidak dipaksa. 

Apalagi sekarang bulan Ramadan dan membaca nyaring adalah aktivitas menarik yang bisa dilakukan, maka rasanya ini momen tepat mengenalkan salat pada anak. 

Berikan Kesempatan ke Masjid 

Kebetulan anak pertama dan kedua adalah perempuan. Kalau melihat saya, untuk salat lebih banyak di rumah karena memang saya memegang pedoman kalau tempat terbaik perempuan untuk beribadah adalah rumahnya. 

Namun, karena ini momen Ramadan yang datang sekali setahun dan belum tentu saya bisa hadir terus menemani anak-anak, maka saya memberikan kesempata ke anak untuk salat ke masjid. 

Biasanya anak-anak akan senang bertemu teman sebayanya. Bisa makin enjoy karena toh salat dilakukan juga teman-temannya yang lain. Yaa, setidaknya menjadi motivasi juga agar anak mau salat.

Dan masih banyak lagi yang bisa dilakukan agar anak mau salat dengan mudah bahkan bisa jadi kelak tidak akan disuruh lagi. Begitu dengar adzan maka langsung bergegas mempersiapkan diri untuk melaksanakannya. 

*** 

Well, target saya tidak terlalu banyak. Sangat berharap anak makin senang dengan ibadah salat. Apalagi dengan aktivitas tarwih di masjid yang selalu dinanti. Semoga setelah Ramadan tidak terputus kecintaannya dengan ibadah yang paling pertama dihisab ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun