Mohon tunggu...
Rahmah Chemist
Rahmah Chemist Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger - Product Photographer

Simple, challenge, suka nulis and fun. Temui saya di dunia maya... Blog: http://chemistrahmah.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sekelumit Kisah tentang Mantan yang Harus Diikhlaskan

19 Februari 2020   09:52 Diperbarui: 19 Februari 2020   10:09 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya belajar bahwa mereka hadir untuk memberikan pelajaran kepada saya agar tidak mudah hanyut dengan perasaan. Apalagi melihat kebaikan laki-laki asing yang tak biasa dilakukan. Ketika ada yang berbuat baik, anggap saja mereka melakukannya karena memang tugas manusia ke sesama adalah demikian.

Buat komitmen dari awal bahwa hubungan yang terjadi tidak akan dinodai oleh hal-hal lain dan konsisten menjalaninya. Jika ingin melakukan hubungan serius, ditanya lagi keseriusannya sebab pantang untuk mencintai setengah hati.

Daaan... jangan mudah GeeR, haha... 

Nasib Mantan Saat Ini

Sejauh mata memandang, tentunya saya tidak lagi bisa melihatnya. Lha wong saat ini saya ada di kota yang jauh dari kota kelahiran tercinta. 

Saya hanya tahu bahwa mereka semuanya sudah menikah dengan pasangan pilihan masing-masing. Punya anak? Saya juga tidak tahu pasti jumlah anak mereka karena saya bukan petugas sensus penduduk, haha...

Intinya, saya percaya kalau kesalahan yang dilakukan mereka (baca: memainkan perasaan saya dulu), tentunya tak akan pernah hilang dalam kenangan.

Memaafkan atau tidak, biarlah itu urusan saya dengan Tuhan.

Sebab, tingkat sakitnya hati setiap orang sangat berbeda. Jangan disamaratakan semua. Apalagi men-judge bahwa saya terlalu lebay dengan perasaan saya sendiri.

Lalu, bagaimana jika bertemu kembali pada kondisi tak terduga? Ya, biarkan waktu dan situasi yang menjawabnya...

***

Tuhan yang Maha Tahu segala yang terbaik untuk saya. Buktinya, pasangan hidup saya saat ini benar-benar orang yang menjaga komitmen dan konsistensi sebagaimana yang saya harapkan pada sosok laki-laki. Beruntungnya lagi, pasangan saya tidak punya pengalaman menyakitkan seperti kisah di atas. Dan ini menjadi salah satu hadiah Tuhan paling besar karena mempertemukan dengan sosok seperti pria yang dengannya saya dikaruniai anak dua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun