Mohon tunggu...
Rahmah Chemist
Rahmah Chemist Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger - Product Photographer

Simple, challenge, suka nulis and fun. Temui saya di dunia maya... Blog: http://chemistrahmah.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sekelumit Kisah tentang Mantan yang Harus Diikhlaskan

19 Februari 2020   09:52 Diperbarui: 19 Februari 2020   10:09 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahkan saya sempat tidak mau ke kampus beberapa saat hanya untuk menghindari bertemu dengan sosoknya. Melihatnya saja dari arah belakang sudah membuat tidak nyaman mata saya. Apalagi kalau kemudian harus menjadi asisten dosen yang menggantikan untuk praktikum kimia. Sungguh dulu saya belum memiliki kekuatan untuk tetap seolah-olah tidak ada yang terjadi antara kita.

Didekati karena Saya Punya Kemampuan Mengelola Bisnis

Saya mengenalnya di sebuah desa ketika menjalani KKN waktu itu. Perkenalan juga terjadi secara tidak sengaja karena salah kirim SMS yang isinya lucu. 

Ada banyak nama yang sama memang tetapi nama saya tetap istimewa karena satu-satunya terpendek dan tidak ada tambahan apa-apa yang membuat ambigu. Meskipun seringkali saya disangka laki-laki hanya karena salah melihat huruf akhir yang seolah mirip ketika ditulis dengan tangan.

Saya menyangka itu hanya saat itu saja. Ternyata setelah pulang dari KKN, saya bertemu lagi sebagai orang yang membutuhkan pekerjaan tambahan untuk biaya kuliah dan jajan pastinya. Maka saya ditawarkan untuk mengelola bisnis pengetikan yang ada di depan kampus tercinta.

Menjalankan pekerjaan dan mengelola bisnis itu ternyata menyenangkan. Saya menikmatinya namun dia pun menikmati cara kerja saya yang memberinya keuntungan. Hingga kemudian mendekat dengan wajah berbeda dari sebelumnya. Saya yang waktu itu juga sudah move on dari kakak senior, mencoba membuka hati kemudian.

Namun, kebahagiaan itu tak berlangsung lama ketika dia menemukan kembali nomor perempuan yang diajaknya berfoto waktu KKN dulu. 

Saya tidak tahu kalau teman KKN yang dimaksud adalah perempuan yang hampir setiap hari saya lihat karena laboratorium saya berdampingan dengan kelasnya. Sungguh bingung saya menjalani kisah hati saat itu.

Saya selalu bertanya mengapa harus dengan orang-orang yang tidak jauh dari pandangan mata saya. Apalagi urusan hati yang benar-benar bukan masalah sepele bagi saya. Dan untuk kali pertamanya saya kemudian memberanikan diri untuk bicara dengan perempuan tersebut. Saya pikir perempuan itu akan memahami maksud saya, tetapi ternyata tidak sama sekali. Justru dia menuduh saya yang tidak-tidak karena terlalu berharap hanya karena saya mengelola bisnis sang lelaki.

Dan karena saya juga tidak ingin berseteru lama, saya memilih pergi...

Apakah kisahnya sudah selesai ketika saya pergi? Oh, tidak!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun