Mohon tunggu...
Dhe Amanda
Dhe Amanda Mohon Tunggu... editor, penulis lepas, dan konselor sebaya -

Menulis karena saya suka. Seorang editor, penulis lepas, konselor sebaya, dan saat ini sedang merawat ibu yang menderita Alzheimer.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Semua Orang Ingin Merasa Bahagia

1 Juli 2013   12:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:10 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemarin saya menulis artikel berjudul Rumus Sederhana untuk Menjadi Bahagia, dan mendapati fakta bahwa tulisan tersebut cukup menarik perhatian pembaca Kompasiana. Artikel itu sendiri merupakan hasil perenungan saya selama ini (kumpulan dari ragam pengalaman saya dan teman-teman saya, dan buku-buku/artikel yang pernah saya baca). Kesimpulan awal saya adalah, semua orang ingin berbahagia.

Tentu saja, setiap orang ingin bahagia. Saya sendiri pun demikian. Siapa yang tidak mau?

Problemnya, belum setiap orang paham bagaimana cara paling nyaman untuk berbahagia. Bahagia adalah sebuah proses. Bahagia bukan sebuah takdir/nasib. Bahagia adalah kegiatan yang diupayakan. Ketika saya mengatakan saya ingin berbahagia, maka saya pun berupaya mencari cara yang paling pas bagi saya untuk menjadi bahagia.

Saya sengaja menebalkan sebagian kalimat tersebut. Karena, cara saya dan cara teman saya untuk menjadi bahagia, boleh jadi berbeda. Oleh karena setiap manusia memiliki karakter yang beragam, menjadikan manusia adalah individu yang unik dan khas. Tidak ada yang pribadi yang serupa, sekalipun pada anak kembar identik.

Poin-poin yang saya cantumkan di dalam artikel tersebut, adalah cara yang biasa saya tempuh untuk merasa bahagia. Mungkin saja cara yang biasa Anda lakukan secara kebetulan tidak tercantum di sana. Menurut saya, itu sah-sah saja, sepanjang cara yang Anda lakukan tidak melanggar norma dan prinsip kebenaran.

Menjadi bahagia adalah proses, karena kehidupan itu sendiri bersifat dinamis. Mood kita sepanjang hari selalu berubah-ubah. Ada banyak faktor yang membuat kita jatuh dalam mood kurang baik. Saya sendiri tipe orang yang moody.

Menjadi bahagia adalah proses yang harus dikerjakan oleh diri kita sendiri. Jika saya ingin bahagia, maka sayalah pribadi yang bertanggung jawab untuk membuat diri saya bahagia. Orang lain tidak bisa mengintervensi proses ini. Bahagia tidak datang dari orang lain. Misalnya seperti ini, saya bahagia bukan karena saya memiliki pasangan yang baik dan pengertian. Atau, saya bahagia bukan karena saya memiliki anak yang cerdas. Tidak. Mereka hanyalah sebagian faktor eksternal yang membuat hidup saya lebih nyaman. Namun, rasa bahagia itu harus datang dari dalam diri saya sendiri.

Pada beberapa kasus yang saya pernah temui, saya pernah menemukan orangtua yang tidak bahagia, dan memaksakan harapan kepada anaknya untuk membuat dirinya menjadi bahagia. Ia mengatakan demikian, “Nak, berusahalah untuk berprestasi di sekolah, supaya ibumu bisa bahagia.” Yang terjadi kemudian, rupanya si anak tidak berhasil memenuhi harapan orangtuanya. Si anak tertekan. Si orangtua pun kecewa.

Contoh kasus lain, saya pernah bertemu dengan sepasang kekasih (hubungan mereka sudah menjelang pernikahan). Rupanya salah satu pihak memiliki kepahitan di dalam kehidupannya. Ia tidak bahagia. Dan, ia kemudian menuntut kepada pasangannya untuk membuatnya menjadi bahagia.

Awalnya, pasangannya memang berusaha. Namun, sampai di satu waktu, pasangannya pun lelah, karena hubungan yang terjadi sudah menjadi hubungan searah, bukan hubungan timbal balik. Pihak yang sehat menjadi lebih terbeban untuk mengasihi.

Menjadi bahagia adalah tanggung jawab setiap pribadi. Hanya dapat diperoleh dengan sebuah kesadaran diri dan kemauan kuat untuk membuat perubahan positif. Waspadalah bila saat ini Anda berhubungan dengan seseorang yang sedang tidak bahagia. Karena orang semacam ini dapat membawa Anda menjadi tidak berbahagia juga.

Seorang kawan saya, kemarin setelah membaca artikel saya, berkomentar demikian. “Bahagia adalah sebuah pilihan. Tidak ada orang maupun situasi yang dapat menghalangi keinginan kita untuk menjadi bahagia.”

Saya setuju dengan pendapatnya. Bagaimana dengan Anda?

Keterangan:

Mood: suasana hati

Moody: orang yang mudah berubah-ubah suasana hatinya.

(amanda_mulyohadi, rumah jogja, 1 Juli 2013)

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun