Menyusuri Jalur Cemoro Sewu
Saat memulai pendakian, mas-mas dalam kelompok tersebut mengetahui bahwa saya ingin berlatih trail running, sehingga mereka memberikan izin jika saya ingin berjalan lebih cepat.Â
Namun, saya merasa tidak enak jika langsung meninggalkan mereka begitu saja. Untuk menghargai mereka, saya memutuskan untuk menemani perjalanan mereka hingga Pos 1.
Di sepanjang perjalanan, kami berbicara banyak tentang pengalaman mendaki, dan ternyata saya yang paling muda di antara mereka saat itu saya baru berusia 17 tahun.Â
Mereka cukup terkejut dan mengagumi keberanian saya untuk mendaki sendirian, apalagi dengan usia saya yang masih sangat muda. Meskipun merasa sedikit canggung, saya merasa senang bisa berbagi cerita dan pengalaman dengan mereka.
Setelah sampai di Pos 1, kami berhenti sejenak untuk istirahat. Di titik ini, saya berpamitan dengan mereka untuk melanjutkan perjalanan lebih cepat, karena saya ingin merasakan pengalaman trail running yang sebenarnya.Â
Saya pun mulai berlari, dan hanya dalam waktu sekitar 15 menit, saya sudah mencapai Pos 2 tanpa berhenti. Kecepatan ini mungkin tidak luar biasa bagi banyak pendaki, namun bagi saya, ini merupakan pencapaian yang memuaskan.
Setelah beberapa menit beristirahat di Pos 2, saya melanjutkan perjalanan menuju Pos 3. Dalam waktu sekitar 20 menit, saya berhasil sampai di Pos 3.Â
Di sini, saya minum air, mengatur napas, dan kembali melanjutkan perjalanan. Jalur yang saya lewati semakin menantang, tetapi saya merasa sangat menikmati setiap langkah yang saya ambil.
Tantangan Batu Besar Menuju Puncak
Track menuju Pos 4, yang terkenal dengan batu-batu besar dan tanjakan curam, menjadi tantangan tersendiri bagi saya. Di sinilah saya merasa benar-benar menguji kemampuan fisik saya.Â