Mohon tunggu...
Muhamad Fakkarz
Muhamad Fakkarz Mohon Tunggu... Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (NIM 24107030138)

mendaki

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pendakian Gunung Sumbing: Misi Triple S Bersama Sahabat

7 Mei 2025   18:10 Diperbarui: 7 Mei 2025   18:10 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(foto di puncak (sumber:dokumentasipribadi))

Setelah melintasi Pos 4, kami melanjutkan perjalanan menuju Lembah Edelweis, sebuah area yang dipenuhi bunga edelweis dengan pemandangan menakjubkan. Rasanya seperti berada di taman surga dengan hamparan putih kekuningan di sekeliling kami. Tak lama setelah itu, kami tiba di puncak dan melihat siluet sunrise yang masih tipis. Rupanya kami berjalan terlalu cepat, sehingga tiba sebelum matahari sepenuhnya terbit.

Sambil menunggu matahari muncul dari arah timur, kami duduk santai dan menikmati kopi hangat yang kami bawa. Perlahan-lahan, matahari mulai terbit, menyinari puncak dengan cahaya keemasan yang menyentuh puncak-puncak gunung di sekitarnya. Keindahan ini menghapus rasa lelah kami, menggantinya dengan kebahagiaan yang tak ternilai.

(foto bersama(sumber:dokumentasi pribadi))
(foto bersama(sumber:dokumentasi pribadi))

Puncak Sejati dan Puncak Rajawali

Setelah puas menikmati sunrise di puncak pertama yang dikenal sebagai Puncak Kawah, kami memutuskan untuk melanjutkan ke Puncak Sejati dan Puncak Rajawali. Di Puncak Rajawali inilah kami benar-benar takjub melihat kawah besar Sumbing dan gagahnya Gunung Sindoro di kejauhan. Dari titik ini, kami mengabadikan banyak momen, berfoto dengan latar belakang kawah dan pemandangan alam yang luar biasa.

Perjalanan dari satu puncak ke puncak lainnya memberi kesan mendalam tentang betapa megahnya alam Indonesia. Kami merasa sangat bersyukur bisa mencapai titik ini bersama-sama, melengkapi mimpi mendaki Sumbing sebagai bagian dari misi '3S'.

Perjalanan Turun: Antara Lelah dan Lega

Turun dari puncak tidak kalah menantang. Perjalanan yang terasa lebih cepat justru membuat lutut kami bekerja lebih keras. Saya dan sahabat terus menjaga ritme agar tidak terpeleset di jalur berbatu. Sesekali, kami berhenti untuk mengambil napas dan mengurangi rasa pegal. Saat sampai di camp area, kami bertemu kembali dengan beberapa pendaki yang tadi kami temui saat naik. Obrolan ringan dan cerita tentang perjuangan mencapai puncak membuat suasana lebih santai.

Sesampainya di Pos 1, kami kembali memanfaatkan jasa ojek untuk turun ke basecamp. Rasa lega dan puas menyelimuti kami saat tiba di basecamp. Kami langsung membersihkan diri, beristirahat sejenak, dan menyantap makanan yang tersedia. Sebelum pulang, kami berpamitan dengan pendaki lain yang juga baru turun.

Pendakian Gunung Sumbing kali ini adalah lebih dari sekadar mencapai puncak. Ini tentang menjaga semangat, menghadapi tantangan bersama, dan menguatkan persahabatan. Misi '3S' memang masih akan berlanjut dengan mendaki Slamet dan Sindoro, namun satu hal pasti: kenangan ini akan selalu kami kenang. Berkat sahabat, lelah terasa lebih ringan, dan perjalanan terasa lebih bermakna.

Sumbing mengajarkan kami untuk tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga saling mendukung dalam segala kondisi. Terima kasih, Sumbing, atas pengalaman luar biasa ini. Sampai jumpa di pendakian berikutnya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun