Mohon tunggu...
MEYLANI NOVITASARI
MEYLANI NOVITASARI Mohon Tunggu... Mahasiswa Pendidikan Khusus UPI

Hi! Kenalin, aku mahasiswa Pendidikan Khusus UPI tahun 2022. Apa sih pendidikan khusus itu? Yap! Akses pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Wow! Anak Autisme Kini Lebih Paham Tubuhnya Sendiri Berkat Media Manekin - Simak Metodenya!

4 Juli 2025   05:25 Diperbarui: 4 Juli 2025   05:21 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Implementasi Media dan Metode PKRS di SLB ABC YPALB Lembang

Autism atau yang lebih dikenal sebagai Autistic Spectrum Disorder (ASD) adalah kondisi yang membuat seseorang mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dan berinteraksi sosial (Lord dkk., 2020). Baru-baru ini, mahasiswa Pendidikan Khusus UPI melakukan serangkaian asesmen di SLB ABC YPLAB Lembang. Dari asesmen itu terungkap, salah satu peserta didik di sana masuk kategori autisme non-verbal---artinya, anak tersebut belum bisa berkomunikasi secara lisan. Selain itu, ia juga masih kesulitan duduk tenang, jarang melakukan kontak mata, sering mengulang gerakan tertentu (repetitif), dan kerap mengalami tantrum. Saat dilakukan asesmen di aspek kesehatan reproduksi dan seksualitas, ditemukan juga bahwa anak masih kesulitan mengenali jenis kelaminnya sendiri, serta bagian-bagian tubuh pribadinya seperti payudara, vagina, bokong, dan paha.

Sayangnya, masih banyak yang menganggap pendidikan kesehatan reproduksi hanya penting buat remaja saja. Ada juga yang berpikir, "Ah, anak berkebutuhan khusus belum perlu tahu soal begituan." Padahal justru anak dengan ASD juga membutuhkan pengetahuan ini. Tanpa pemahaman yang cukup, mereka bisa jadi lebih rentan mengalami kekerasan atau eksploitasi. Sebaliknya, jika dibekali sejak dini dengan cara yang tepat, anak bisa lebih siap menjaga diri, tahu hak atas tubuhnya sendiri, dan lebih percaya diri menghadapi perubahan tubuh yang akan terjadi.

Pendidikan kesehatan reproduksi ini penting untuk semua anak---tak terkecuali anak dengan ASD. Karena anak ASD biasanya kesulitan memahami hal-hal abstrak, pendekatan yang konkret dan visual sangat dibutuhkan. Maka, salah satu media yang efektif adalah boneka manekin.

Dengan manekin, anak secara langsung dapat melihat dan menyentuh bagian tubuh secara nyata---tidak hanya melalui gambar atau kata-kata. Ini tepat untuk gaya belajar anak ASD yang cenderung visual dan kinestetik. Media ini juga membantu anak memahami konsep privasi tubuh dan melindungi diri dari risiko kekerasan atau eksploitasi.

Maka, manekin ini bukan sekadar alat bantu, tapi bagian dari strategi pengajaran yang inklusif, sesuai kebutuhan anak ASD. Lewat media ini, anak bisa lebihmengenal tubuhnya, lebih siap menghadapi perubahan, dan lebih percaya diri menjaga diri. Karena itu, guru dan orang tua penting banget untuk mempertimbangkan penggunaan manekin dalam pendidikan kesehatan reproduksi anak.

Selain memakai manekin, ada juga metode lain yang bisa digunakan untuk mengenalkan bagian tubuh pada anak autisme, lho! Dalam pembelajaran ini, mahasiswa Pendidikan Khusus UPI juga menerapkan pendekatan Applied Behavior Analysis (ABA) ditambah teknik prompting dan modeling. Apa sih sebenarnya ABA, prompting, dan modeling itu? Yuk, kita bahas!

Dengan pendekatan ABA, pembelajaran dilakukan secara terstruktur. Setiap respons yang sesuai dari anak akan langsung diberi penguatan atau reward, supaya perilaku positif itu muncul lagi di kesempatan berikutnya. Sedangkan teknik prompting dan modeling sendiri dilakukan dengan memberi bantuan secara bertahap---bisa lewat isyarat verbal, gerakan tubuh, atau sentuhan fisik (prompting)---serta memperagakan langsung perilaku atau gerakan yang diharapkan (modeling), sehingga anak dapat menirunya.

Dalam praktiknya, mahasiswa mengajarkan anak dengan cara sederhana dan konsisten. Misalnya saat mengenalkan bagian tubuh payudara, mahasiswa akan bilang, "Ini payudara," sambil mengarahkan tangan anak ke bagian payudara pada manekin. Cara ini juga dipakai untuk mengenalkan bagian tubuh pribadi lain seperti vagina, bokong, dan paha. Pengulangan dilakukan terus-menerus supaya anak makin paham dan hafal nama serta letak bagian tubuh tersebut.

Foto Implementasi Media dan Metode PKRS di SLB ABC YPALB Lembang
Foto Implementasi Media dan Metode PKRS di SLB ABC YPALB Lembang

Belajar mengenali tubuh bukan cuma soal pengetahuan, tapi juga soal hak---hak untuk menjaga diri dan merasa percaya diri dengan tubuh sendiri. Buat Mama dan Papa di rumah, nggak usah bingung atau takut ngajarin anak soal ini. Media manekin dengan pendekatan ABA dan metode prompting serta modeling bisa jadi pilihan yang efektif, lho. Langkah kecil ini bisa berdampak besar buat masa depan anak, Ma, Pa! Setiap anak berkebutuhan khusus itu unik. Dengan kesabaran, kreativitas, dan cinta yang nggak terbatas, Mama dan Papa bisa terus cari cara yang paling pas untuk membuka potensi luar biasa mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun