Mohon tunggu...
meyda nur rohmah
meyda nur rohmah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Penulis pemula

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gangguan? Kognitif?

21 Februari 2019   17:31 Diperbarui: 21 Februari 2019   17:36 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dimuka bumi ini anak dilahirkan dengan kemampuan yang sama. Dimana yang membuat mereka berbeda adalah cara berfikir akan beberapa hal dan adanya beberapa kekurangan yang ada dalam diri anak. 

Pada masa perkembanhan anak ada beberapa aspek yang dijadikan acuan yaitu aspek kognitif , aspek motorik, aspek bahasa , aspek agama, dan aspek kesenian. Dari kelima aspek, aspek kognitif adalah aspek yang paling penting dimana anak aspek ini berfokus pada kemampuan otak anak.

Kognitif adalah proses dimana anak menggunakan kemampuan yang mencakup kegiatan mental (otak) seperti berfikir, mengingat, memecahkan masalah dan mengambil keputusan.

Aspek kognitif sendiri dapat mengalami gangguan seperti anak kesusahan dalam mengingat dan belajar.

Beberapa jenis gangguan pada aspek kognitif adalah

1. Anak mengalami ketidak percayaan diri

Hal ini ddapat terjadi ketika anak cendetung untuk berada dalam rumah dan bermain dengan gedget, dimana anak melupakan interaksi dengan lingkungan sekitar dan merubahnya menjadi introvent dan individualis

2. Anak dengan kebiasaan menyimpang

Anak dengan gangguan ini cenderung melakukan hal-hal yang aneh seperti menggit kuku jari, menghisap jempol tangan, memukul diri sendiri dan berteriak-teriak. Kebiasaan anak seperti ini pada awalnya dilakukan untuk meredam stres yang dialami anak, namun jika kebiasaan ini terjadi hampir disetiap waktu anak, orang tua wajib untuk mewaspadainya dan sesegera mungkin mengkonsulkannya.

3. Gangguan jam tidur anak

Dimana anak tidur terlalu lama atau anak jarang tidur. Hal ini dapat mengganggu proses kerja otak anak, dimana anak bisa menjadi lamban dan bahkan menjadikan anak menjadi pemarah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun