Mohon tunggu...
Humaniora

Penyerangan Terjadi "Lagi"? Jangan Mudah Terprovokasi

14 Februari 2018   23:31 Diperbarui: 14 Februari 2018   23:37 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

PemerintahTurut Serta

Kejadian penyerangan terorisme di Indonesia memang seakan tidak ada habisnya. Mulai dari aksi teror di kawasan MH Thamrin, teroris pengguna telegram, penusukan polisi di Masjid Falatehan, bom Kampung Melayu, hingga yang terakhir pada awal 2018 adalah penyerangan Gereja Santa Lidwina. Hal ini membuat kita sebagai masyarakat dapat menyadari betapa pentingnya untuk terus menyatukan hati dan pikiran sebagai bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. Tidak cukup hanya disitu, partisipasi dan perhatian dari pemerintah pun sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

Dengan terus menyelediki kasus, hingga tindak preventif yang bisa meminimalisir angka terjadinya kasus penyerangan terorisme harus terus dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Bahkan apabila memperketat aturan pengunjung yang datang ke Indonesia kedatangan harus diterapkan, maka lakukanlah hal tersebut hingga para pelaku teror kesulitan untuk membangun jaringannya di Indonesia. Pemerintah juga perlu memberikan hukuman setimpal dengan kerugian yang diakibatkan oleh pelaku teror, agar pelaku teror merasakan efek jera dan tidak menjadikan Indonesia sebagai target operasi penyerangan.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun