Mohon tunggu...
Meti Irmayanti
Meti Irmayanti Mohon Tunggu... Lainnya - senang membaca, baru belajar menulis

Dari kota kecil nan jauh di Sulawesi Tenggara, mencoba membuka wawasan dengan menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jika Cinta Itu adalah Angin, Air dan Api

16 November 2021   07:10 Diperbarui: 16 November 2021   07:13 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kredit Foto: Amir H. Abolfath (Apod Indonesia)

Jika cinta itu adalah angin
Janganlah menjadi angin sepoi-sepoi
Yang hanya melenakan dan membuatmu terbuai lalu tertidur
Jangan pula menjadi angin bohorok
Yang memporak-porandakan, mendatangkan tangis dan mencabut gelak tawa
Jadilah angin yang berhembus
Yang membawa serbuk sari menemui putik-putik bunga

Jika cinta itu adalah air
Janganlah menjadi air sungai
Yang sekali berlalu akan terus berlalu, tak akan pernah kembali
Jangan pula menjadi air hujan
Yang tak pernah abadi, selalu kalah melawan kemarau
Jadilah air di lautan
Yang meski penuh dengan gelombang, namun selalu setia menemui pantai

Jika cinta itu adalah api
Janganlah menjadi kobaran api kebakaran
Yang hanya menyisakan arang dan abu dari apa yang ditemuinya
Jangan pula menjadi api di ujung rokok
Yang membakar tembakau menghadirkan kesia-siaan dan bahkan penyakit
Jadilah api di atas tungku
Yang hanya menyala saat dibutuhkan, menyempurnakan kenikmatan sebuah masakan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun