Mohon tunggu...
Meti Irmayanti
Meti Irmayanti Mohon Tunggu... Lainnya - senang membaca, baru belajar menulis

Dari kota kecil nan jauh di Sulawesi Tenggara, mencoba membuka wawasan dengan menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Sudut Sepi

24 Februari 2021   12:01 Diperbarui: 24 Februari 2021   12:05 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kredit Foto & Hak Cipta: Don Goldman (Apod Indonesia)

Malam ini,
bersama angin yang tak berhembus dari pohon-pohon bisu, rindu bertuah di padang cinta dalam kesenyapan, jalan bergegas menciumi aroma kenangan, seperti suar dalam keremangan ia merekat di kening atau meresap di rongga dada.

Nyanyian burung malam
berputar di kepala, dengan nada-nada dari irama suasa yang mendayu, ratapan ini kembali tersentak, sengukannya melintas di kepala bersama duka yang terjerembab, ingin menangis tapi airmata telah menjadi api, setiap tetesnya membakar kenangan.

Di sudut sepi
panggilan kebebasan menari-nari, kadang mengejek, pura-pura menangis, teriak lalu tertawa, "sudahkah engkau menemui dirimu sendiri?" tanya sepi yang dingin, yang perlahan memeluk dan memeluk hingga segala kehendak telah pergi......

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun