Malam ini,
bersama angin yang tak berhembus dari pohon-pohon bisu, rindu bertuah di padang cinta dalam kesenyapan, jalan bergegas menciumi aroma kenangan, seperti suar dalam keremangan ia merekat di kening atau meresap di rongga dada.
Nyanyian burung malam
berputar di kepala, dengan nada-nada dari irama suasa yang mendayu, ratapan ini kembali tersentak, sengukannya melintas di kepala bersama duka yang terjerembab, ingin menangis tapi airmata telah menjadi api, setiap tetesnya membakar kenangan.
Di sudut sepi
panggilan kebebasan menari-nari, kadang mengejek, pura-pura menangis, teriak lalu tertawa, "sudahkah engkau menemui dirimu sendiri?" tanya sepi yang dingin, yang perlahan memeluk dan memeluk hingga segala kehendak telah pergi......