Mohon tunggu...
Meta Mathelda Kambong
Meta Mathelda Kambong Mohon Tunggu... Karyawan Swasta

Ecclesiastes 3:11❤️

Selanjutnya

Tutup

Diary

Belajar Sabar dari Kasih Tuhan

3 Oktober 2025   23:57 Diperbarui: 3 Oktober 2025   23:57 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto : Meditasi dalam kedamaian & Perplexity)

Hari ini benar-benar sangat melelahkan karena ada beberapa masalah di kantor dan keluarga yang membuat saya cepat emosi dan benar-benar capek, belum lagi harus menyelesaikan tugas kuliah yang menumpuk . Jujur saya bukanlah orang yang super sabar. Kadang saya merasa jenuh dengan keadaan ini. Tapi disaat saya jenuh dan lemah, jadi teringat dengan ayat Firman Tuhan dalam 1 Korintus 13:4 "Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong." Ayat inilah yang membuat saya sadar harus belajar sabar dan kasih dalam hidup.

(Foto : Meditasi dalam kedamaian & Perplexity)
(Foto : Meditasi dalam kedamaian & Perplexity)

Saya mulai bertanya pada diri sendiri, Apakah saya sudah memperlakukan orang lain dengan kasih yang tulus? Apakah saya juga sabar saat menghadapi kesulitan ini? Ternyata jawabannya 'belum sempurna'. Kadang saya lupa kalau kasih itu bukan hanya kata-kata tapi juga tindakan. Saya ingin mulai mengubah sikap, jadi pribadi yang lebih sabar dan penuh kasih seperti Tuhan Yesus ajarkan.

Yesaya 41:10 yang mengatakan,"Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan."

Ayat diatas menguatkan saya bahwa saya tidak sendiri dalam perjuangan ini. Tuhan selalu ada untuk menolong dan memberi kekuatan ketika saya lemah dan berbeban berat. Dan saya berdoa agar hati ini tetap kuat dan sabar dalam menghadapi pergumulan hidup.

Kadang saya jenuh seakan-akan ingin menyerah, tapi saya tahu Tuhan mau saya tetap berjuang dengan kasih dan sabar. Saya juga mau belajar memaafkan orang yang menyakiti saya. Mengampuni bagi saya bukan hal yang mudah tetapi karena saya mau berubah dan belajar untuk mengampuni dan saya percaya dengan bantuan Tuhan saya dapat melakukannya.

Efesus 4:32 : Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni."

Sabar yang berlandaskan kasih Tuhan mengajarkan saya untuk lebih peka terhadap sesama. Kasih itu menciptakan juga kelembutan dalam menghadapi kekurangan dan kesalahan orang lain. Dengan sabar, saya bisa menolong tanpa menghakimi, mendengar tanpa menyela, dan memberi tanpa pamrih. Belajar sabar dari kasih Tuhan bukanlah tugas yang mudah, tetapi sangatlah berharga. Kesabaran juga dapat membentuk karakter, menguatkan iman, dan memperdalam kasih saya kepada Allah dan sesama. Dengan sabar, saya mampu melewati gelombang hidup dengan hati yang penuh syukur dan cinta.

Intinya, belajar sabar itu suatu proses panjang yang penuh liku, tapi asik kalau dijalani sambil merasakan kasih Tuhan. Dengan sabar, hidup jadi lebih terasa ringan, hubungan dengan orang lain juga semakin baik.

Melalui jurnal ini saya ingin meneguhkan tekad untuk lebih dekat dengan Tuhan agar kasih dan sabar-Nya tumbuh dalam hidup saya. Saya percaya, saya bisa berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi setiap hari dengan pertolongan Tuhan.  Saya juga mau menerapkan kasih Tuhan bukan hanya untuk keluarga dan teman-teman, tapi juga untuk diri sendiri saat saya merasa lelah dan jenuh.

Hari ini saya membuat komitmen yang sangat sederhana berusaha untuk lebih sabar dalam menghadapi setiap tantangan dan pergumulan hidup. Saya ingin jadi pribadi yang memberikan damai dan kasih, bukan sebaliknya. Saya sangat bersyukur kepada Tuhan sudah sabar menolong saya dan tidak pernah meninggalkan saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun