Refleksi Pribadi: Komunikasi yang Menyelamatkan atau Menyesatkan?
Dalam pengalaman saya membina tim, mendampingi komunitas, dan menyaksikan dinamika generasi muda, saya melihat betapa pentingnya membedakan antara komunikasi yang empatik dan komunikasi yang manipulatif.Â
Sugar coating bisa menyelamatkan hubungan kerja. Lip service bisa menyesatkan arah organisasi.
Di tengah tuntutan profesionalisme, kita perlu bertanya:
Apakah kita sedang membangun budaya kerja yang jujur dan empatik, atau hanya memoles permukaan dengan kata-kata manis yang kosong?
Penutup: Komunikasi Bukan Sekadar Kata, tapi Niat dan Tindakan
Sugar coating adalah seni komunikasi. Lip service adalah seni menghindar.
Gen Z perlu belajar membungkus kejujuran dengan empati. Dunia kerja perlu berhenti membungkus kepalsuan dengan pujian.
Jika kita ingin membangun organisasi yang sehat, maka komunikasi harus menjadi jembatan, bukan topeng.
Penulis: Merza Gamal (Advisor & Konsultan Transformasi Corporate Culture)
__________________________
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI