Berikut ini adalah uraian singkat, bukan daftar lengkap, melainkan pintu masuk untuk melihat ragamnya:
- Sikumbang: Suku besar yang tersebar di Tanah Datar, Lima Puluh Kota, dan Agam. Sering terafiliasi dengan sistem Bodi-Caniago dan dikenal lentur dalam perantauan.
- Tanjuang: Banyak ditemukan di Luhak Limopuluah dan Tanah Datar. Berakar pada tradisi egaliter dan musyawarah.
- Mandahiliang: Menggambarkan proses migrasi dan penyesuaian lokal. Jejaknya kuat di Tanah Datar dan Agam.
- Melayu: Tersebar di pesisir Selatan dan Padang. Menandai garis pelaut, kiriman pengaruh luar, dan kelas bangsawan lokal.
- Chaniago (Caniago): Nyaris tersebar di seluruh Ranah Minang. Simbol nilai musyawarah, kolektivitas, dan egalitarianisme.
- Jambak dan Guci: Suku-suku yang kuat di Payakumbuh, Padang, dan sekitarnya. Memiliki peran lokal penting di nagari masing-masing.
- Kutianyie: Contoh suku yang berada di perbatasan seperti Rao, menampakkan dinamika interaksi antaretnis seperti Mandailing.
Secara keseluruhan, jumlah suku di Ranah Minangkabau dapat melampaui seratus, tergantung bagaimana nagari menentukan cabang-cabangnya.Â
Di sinilah letak kekayaan: setiap nagari menumbuhkan versi lokal dari nama-nama suku itu, lengkap dengan tari, pantun, dan tatakrama sendiri.
Fungsi Sosial Suku: Lebih dari Sekadar Nama