Relevansi untuk Zaman Kini
Di era digital yang penuh polarisasi, fitnah, dan pengasingan virtual, kita butuh tokoh seperti Hamka. Ilmuwan yang tetap menulis meski dibungkam. Pemikir yang tetap mendidik meski difitnah. Ulama yang tetap mendoakan meski disakiti. Tokoh yang tetap membangun meski dijatuhkan.
Karena negeri ini tidak akan makmur oleh mereka yang nyaman, tapi oleh mereka yang berani menjaga nurani dan memaafkan dengan kemuliaan.
Penutup: Dari Hamka ke Generasi Emas
Buya Hamka telah menunjukkan bahwa keikhlasan adalah bentuk tertinggi dari ilmu. Ia telah membuktikan bahwa luka sejarah bisa disembuhkan dengan laku agung.
Kini giliran kita. Para penulis, pendidik, pemimpin, dan pemikir Indonesia hari ini, jika ingin membangun generasi emas, maka harus berani keluar dari zona nyaman. Harus siap berkorban, bersuara, dan memaafkan.
Terima kasih, Buya. Engkau tidak hanya meninggalkan tafsir, tapi juga tauladan. Engkau tidak hanya menulis, tapi menyelamatkan bangsa dengan ketenangan jiwa dan keberanian hati.
Penulis: Merza Gamal (Peminat Sejarah Bangsa)
________________________
Referensi:
1. Widya Lestari Ningsih, “Kenapa Buya Hamka Dipenjara?”, Kompas.com, 22 Agustus 2023. https://www.kompas.com/stori/read/2023/08/22/170000479/kenapa-buya-hamka-dipenjara