Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Hijrah Karier di Usia 35 dari Bank Konvensional ke Bank Syariah

24 September 2025   16:36 Diperbarui: 24 September 2025   16:36 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hijrah Karier,  Sumber: Dokumentasi Pribadi Merza Gamal diolah dengan Generative AI 

"Hijrah bukan sekadar pindah tempat, tapi berpindah nilai. Kadang harus turun pangkat, demi naik makna."

Tertahan di Gerbang Hijrah

Tahun 1992, Bank Muamalat Indonesia mulai beroperasi sebagai pelopor perbankan syariah di Indonesia. Saat itu saya masih menjabat sebagai Manager di bank konvensional. Beberapa rekan saya ikut bergabung ke Bank Muamalat, dan saya pun ingin menyusul. 

Namun langkah saya tertahan oleh Direksi. Mereka meminta saya tetap tinggal, mungkin karena potensi yang mereka lihat dan kebutuhan organisasi saat itu.

Saya pun menunda niat hijrah, meski hati sudah mulai condong ke arah lain. Saya tetap bekerja dan berkembang di bank lama, hingga akhirnya menjabat sebagai Assistant Vice President Kredit Program di kantor pusat.

Tahun Kedua yang Menentukan

Pada 1 November 1999, Bank Syariah Mandiri resmi beroperasi. Di tahun keduanya, 2000, bank ini mulai membuka jaringan secara masif dan mencari talenta untuk pengembangan. Saya melihat peluang dan melamar. Alhamdulillah, saya diterima.

Meski harus memulai dari posisi yang lebih rendah, yaitu sebagai Manager Operasional dan Manajemen Risiko di kantor cabang, saya tidak ragu. Bagi saya, hijrah bukan soal posisi, tapi soal prinsip dan arah hidup.

Antara Rencana dan Kenyataan

Ketika Direksi bank lama tahu saya pindah, mereka menghubungi saya kembali. Katanya, mereka akan membuka unit usaha syariah dan mengajak saya bergabung lagi. Tapi saya menjawab dengan tenang:

"Di tempat saya yang baru, syariah sudah berjalan. Di sini masih rencana."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun