Keduanya menunjukkan bahwa kepercayaan publik bisa dibangun, baik lewat algoritma maupun lewat ajakan sederhana di media sosial.
Tapi pertanyaannya bukan hanya "mungkinkah?" Â
Pertanyaannya adalah: siapa yang berani?
Penutup: Raga Mesin, Jiwa Manusia
Bayangkan jika Diella punya semangat Sherly.
Bayangkan jika algoritma yang jujur dipandu oleh keberanian politik yang manusiawi. Â
Bayangkan jika birokrasi digital tidak hanya cepat, tapi juga empatik.
Karena lubang paling berbahaya bukan di jalan raya, Â melainkan di kas negara, Â di hati birokrasi, Â dan di kepala kita sendiri, jika kita biarkan demokrasi hanya jadi tontonan.
Penulis: Merza Gamal (Pemerhati People Transformation Gen Z & Alpha)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI