Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Podium Digital yang Salah Arah

8 September 2025   11:53 Diperbarui: 8 September 2025   11:53 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi,  Sumber gambar: Dokumentasi pribadi Merza Gamal diolah dengan Generative AI 

Bayangkan seorang dosen di Makassar yang baru saja menjalin kerja sama riset dengan mitra Amerika, lalu ragu melanjutkan.  

Bayangkan seorang ibu yang menabung untuk anaknya belajar di luar negeri, lalu merasa usahanya sia-sia.

Distorsi semacam ini bukan hanya soal informasi yang salah, tapi ia merusak ekosistem harapan dan kolaborasi.

Narasi Pemulihan: Dari Klarifikasi ke Restorasi Makna

Artikel sederhana yang saya tulis ini bukan sekadar membantah hoaks, tapi sebagai ajakan untuk:

  • Membaca ulang makna di balik visual.  
  • Memulihkan kepercayaan publik terhadap pendidikan tinggi.  
  • Menghidupkan kembali harapan yang nyaris padam oleh kabut digital.

Kita perlu membangun budaya baru: budaya verifikasi, refleksi, dan empati digital.  

Bukan hanya dengan membantah, tetapi dengan menghidupkan kembali martabat makna.

Penutup: Ketika Kebenaran Tak Viral, Kita Harus Menuliskannya

Di era di mana podium bisa dipalsukan dan suara bisa dimanipulasi, kita harus menjadi penjaga makna.  

Bukan sekadar mengoreksi, tetapi menghidupkan kembali harapan yang nyaris dipadamkan oleh kebohongan visual.

Karena dalam dunia yang penuh ilusi, kejujuran bukan hanya keberanian, ia adalah bentuk tertinggi dari cinta pada masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun