Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Ziarah Artefak Ganesha & Singa Tanpa Kepala di Palembang

3 Agustus 2025   20:30 Diperbarui: 3 Agustus 2025   20:30 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi pribadi Merza Gamal 

Langkah yang Menyentuh Jiwa, Empat Penjaga Sejarah

Pagi itu saya melangkah pelan di pelataran Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang. Sinar matahari menyinari batu-batu yang diam. Tidak ada keramaian wisatawan. 

Hanya saya, langkah yang tak tergesa, dan empat artefak yang berdiri membisu: dua Ganesha, satu Singa, dan sebuah Meriam. Benda-benda tua itu bukan sekadar koleksi---mereka adalah penjaga sejarah yang pernah bergetar dalam tubuh negeri ini.

Saya tidak datang hanya  sebagai turis. Saya datang sebagai penziarah. Ingin menyapa masa lalu, menautkan luka dan harapan, serta mendengar kembali suara-suara yang nyaris hilang dari narasi bangsa.

Ganesha Utuh: Cahaya Sriwijaya yang Melembutkan Kuasa

Arca pertama saya temui berdiri utuh. Ganesha duduk dengan belalai menyentuh mangkuk modaka. Ia bukan hanya dewa penghalau rintangan, tapi pengayom ilmu, pelindung para pelajar, dan simbol welas asih dalam kekuasaan Sriwijaya.

Arca Ganesha,  Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal 
Arca Ganesha,  Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal 

Arca ini berasal dari kawasan Bukit Siguntang---pusat spiritual dan pendidikan pada masa kejayaan Sriwijaya. 

Dipindahkan ke museum sekitar awal 1980-an sebagai upaya pelestarian, ia kini berdiri di pelataran, menyapa siapa pun yang ingin belajar dan bertanya.

Saya berdiri menghadapnya, dan seolah ia berkata: "Kemajuan tanpa ilmu adalah kegaduhan; kekuasaan tanpa kebijaksanaan adalah kehampaan."

Ganesha Sketsa: Sejarah yang Terhenti di Talang Tuho

Arca kedua memancarkan sunyi yang lain. Ganesha ini belum selesai. Wajah belum dipahat, tubuh belum utuh. Ia seperti naskah yang ditinggalkan di tengah kalimat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun