Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Menyusuri Rimba Bakau di Berbagai Pelosok Nusantara

19 Juli 2025   21:07 Diperbarui: 20 Juli 2025   10:34 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kawasan Mangrove Pering Natuna,  Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal 


Refleksi Cinta di Ujung Akar Bumi

Ada yang selalu menyentuh hati saya saat memasuki kawasan hutan mangrove: suara gemerisik angin menyapu daun, bau lumpur asin yang khas, dan ketenangan air pasang yang pelan-pelan naik seperti napas bumi.

Bagi banyak orang, hutan mangrove mungkin hanya semak belukar di pesisir. Tapi bagi saya, itu adalah muara kehidupan---tempat bumi memeluk laut, tempat akar-akar menggenggam tanah, menahan abrasi, menyaring limbah, dan menjadi rumah bagi ribuan makhluk. 

Saya sudah menjelajahi banyak hutan mangrove di tanah air. 

Dan setiap langkah di sana, selalu menyisakan renungan: Sudahkah kita cukup mencintai bumi yang diam-diam terus terluka?

Natuna: Cinta Hijau dari Perbatasan Negeri

Di ujung utara Nusantara, saya menyusuri hamparan mangrove di Natuna---di Pering, Air Batang, Semintan, hingga Setengar. Ini bukan wisata biasa. 

Ada perpustakaan alam di tengah hutan, ada pondok inspirasi, tempat anak-anak muda belajar menanam bakau sambil berdiskusi soal masa depan bumi.

Taman Mangrove Mekar Jaya Natuna,  Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal 
Taman Mangrove Mekar Jaya Natuna,  Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal 

Saya melihat sendiri bagaimana warga membibitkan mangrove jenis Rhizophora, menjaga kepiting bakau, dan menyambut pengunjung bukan dengan brosur mewah, tapi dengan kopi mangrove dan senyum tulus perjuangan.

Siak, Riau: Sungai Bersejarah dan Kebangkitan Kampung Wisata

Di Kampung Kayu Ara Permai, Kecamatan Sungai Apit, Riau, saya tidak hanya menjelajah jungle track yang sejuk menuju Selat Lalang, tetapi juga larut dalam kemah budaya---tempat anak-anak muda melebur dalam diskusi tentang konservasi dan identitas Melayu.

Menyusuri Kawasan Mangrove Sungai Siak,  Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal 
Menyusuri Kawasan Mangrove Sungai Siak,  Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal 

Ada tarian zapin, permainan gasing, dan kuliner khas seperti sirup kedabu, bolu berembang, dan kopi mangrove jenis Rhizophora apiculata. 

Salah satu panorama mangrove di Siak, Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal 
Salah satu panorama mangrove di Siak, Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal 

Namun lebih dari itu, saya merasakan semangat warga yang tidak pasrah menghadapi perubahan zaman. Mereka merangkul ekowisata tanpa melupakan akar budaya.

Banyuwangi: Ketika Mangrove Bertutur Lewat Angin dan Elang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun