Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bukan Tua yang Menakutkan, Tapi Ketakutan Kita Sendiri

12 Juli 2025   20:44 Diperbarui: 12 Juli 2025   20:44 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi,  Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal diolah dengan Generative AI 


Sebuah Tanggapan atas Pesan Viral 'Direktur Rumah Sakit Beijing' yang Tak Pernah Ada

Suatu sore, Pak Harun duduk di teras rumahnya, memandangi langit yang mulai menguning. Usianya sudah lewat tujuh puluh. Tangannya gemetar saat memegang cangkir teh, tapi senyum di wajahnya tetap teduh.

"Harun, kamu jangan terlalu khawatir. Semua yang kamu rasakan itu biasa untuk orang tua," kata pesan dari grup WA keluarga yang ia baca pagi tadi. Pesan panjang, katanya dari "Direktur Rumah Sakit Beijing." 

Isinya menenangkan---bahwa pelupa bukan Alzheimer, susah tidur bukan insomnia, sakit badan bukan rematik. Semua itu hanya tanda-tanda bahwa tubuh sedang menua.

Harun sempat merasa lega. Tapi juga bertanya dalam hati: Benarkah ini?

Berita yang Terlanjur Viral, Tapi Tak Pernah Jelas Asalnya

Pesan yang menyebut "Direktur Rumah Sakit Beijing" itu sudah beredar sejak awal pandemi. Berkali-kali muncul di berbagai grup WA keluarga, komunitas lansia, bahkan di status Facebook yang dibagikan dengan semangat saling menguatkan.

Namun setelah dilakukan penelusuran oleh banyak pemeriksa fakta seperti TurnBackHoax.id, Tempo Cek Fakta, dan Kominfo, tidak pernah ditemukan nama direktur, rumah sakit, maupun sumber resmi medis dari pesan itu. 

Tidak ada dokumen, wawancara, atau publikasi resmi. Semua hanya berputar-putar dalam sirkulasi dunia maya.

Dengan kata lain, klaim itu fiktif, walau tidak sepenuhnya salah.

Penuaan: Antara Fakta dan Mitos

Mari kita buka satu per satu isi pesan tersebut---dengan kacamata medis yang lebih netral dan manusiawi:

1. Pelupa bukan Alzheimer?

Benar sebagian.
Lansia memang akan mengalami penurunan daya ingat jangka pendek secara alami. Tapi bila pelupa sudah mengganggu fungsi harian---tidak bisa pulang sendiri, lupa nama anak, atau kehilangan orientasi tempat---itu bisa menjadi gejala awal demensia.

Data: WHO menyebutkan lebih dari 55 juta orang hidup dengan demensia, dan deteksi dini penting agar bisa ditangani secara holistik, bukan diabaikan.

2. Sakit sekujur tubuh bukan rematik?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun