Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Risiko Menjadi Penulis Pesan Sponsor

26 Juni 2025   12:21 Diperbarui: 26 Juni 2025   17:23 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Risiko menulis pesan sponsor,  Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal diolah dengan ChatGPT.OpenAI 

Mengapa Saya Jarang Menulis Artikel Bersponsor, dan Akhirnya Saya Salah Langkah

Saya bukan penulis yang alergi terhadap artikel bersponsor. Namun, sejak awal menulis di Kompasiana dan berbagai platform lain, saya menetapkan satu prinsip: jaga integritas dan jangan mudah tergoda imbalan sesaat. 

Karena bagi saya, nilai sebuah tulisan bukan hanya pada jumlah klik atau besar kompensasi, tapi pada jejak makna dan kepercayaan pembaca yang saya bangun selama bertahun-tahun.

Namun suatu waktu, saya melangkah keluar dari prinsip itu. Saya menerima tawaran menulis artikel bersponsor dari Admin Kompasiana, sebuah ajakan menulis tentang program CSR.

Awalnya, saya melihat ini sebagai sebuah kontribusi positif---mengangkat program kemasyarakatan yang katanya membantu pengentasan stunting di wilayah operasional perusahaan. 

Namun tak lama berselang setelah artikel tayang, ketika banyak berita di media nasional dan internasional mulai mencuat tentang kemungkinan bangkrutnya perusahaan induk perusahaan tersebut.

Saya merasa tertampar.

Apakah tulisan saya telah menjadi bagian dari narasi indah yang menutupi luka ekologis?

Apakah saya sedang---secara tak sadar---membantu membungkus ketimpangan dengan kemasan CSR yang manis di permukaan?

Jawaban jujur saya adalah: mungkin, ya.

Dan inilah pelajaran paling berharga dari semuanya: jangan pernah menukar nama baik dan netralitas dengan kompensasi sesaat. Uang dari artikel itu tidak besar. Tapi ketika reputasi dan prinsip saya ikut tergerus, rasanya jauh lebih mahal dari nilai nominalnya.

Saya tidak bisa menghapus artikel itu karena bersifat locked---artikel sponsor resmi. Tapi saya bisa, setidaknya, merekam penyesalan saya di sini, sebagai bagian dari pertanggungjawaban moral kepada diri sendiri dan kepada pembaca yang saya hormati.

Saya belajar, bahwa integritas seorang penulis dibangun bukan dalam satu malam, tapi bisa runtuh hanya dengan satu artikel yang salah arah. 

Bukan berarti saya akan menutup diri selamanya dari konten bermitra atau bersponsor, tapi ke depan saya akan lebih berhati-hati, kritis, dan berpikir panjang sebelum menulis apapun yang membawa nama perusahaan, apalagi yang bergerak di sektor industri ekstraktif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun