Hari ini, sebagian umat Islam di berbagai belahan dunia menjalankan puasa Asyura, meneladani sunnah Rasulullah  SAW yang menganjurkan umatnya untuk berpuasa pada tanggal 10 Muharram.Â
Dalam sejarah, hari ini bukan sekadar momentum ritual, tetapi juga menjadi saksi atas berbagai peristiwa besar yang mencerminkan ujian, pengorbanan, dan kemenangan bagi para nabi dan umatnya.
Salah satu peristiwa monumental yang dikenang pada Hari Asyura adalah ketika Nabi Musa 'alaihis salam dan Bani Israil diselamatkan dari kejaran Firaun, saat lautan terbelah atas izin Allah SWT.Â
Sebuah kisah heroik yang bukan sekadar keajaiban, tetapi juga cermin dari iman yang teguh, keberanian dalam menghadapi kezaliman, dan pertolongan Allah yang datang tepat waktu.
Allah SWT berfirman:
"Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu lalu Kami selamatkan kamu dan Kami tenggelamkan (Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan."
(QS. Al-Baqarah: 50)
Momentum ini menjadi dasar bagi Rasulullah SAW berpuasa pada hari Asyura, sebagai ungkapan syukur atas selamatnya Nabi Musa dan kaumnya, sekaligus pengakuan bahwa umat Islam lebih berhak atas Musa daripada kaum Yahudi (HR. Bukhari dan Muslim).
Namun Asyura juga bukan semata tentang kisah Nabi Musa. Dalam sejarah Islam, hari ini juga menjadi momen duka mendalam: hari kesyahidan cucu Rasulullah , Imam Husain bin Ali radhiyallahu 'anhuma, di Karbala. Tragedi yang menggores sejarah, menggambarkan perjuangan menegakkan keadilan dan kebenaran di hadapan tirani kekuasaan.
Dua kutub peristiwa ini---keselamatan dan pengorbanan---menjadi benang merah yang mengajarkan kita makna keteguhan dalam iman, sabar dalam ujian, dan harapan akan pertolongan Allah di tengah gelombang kehidupan.
Muharram bukan bulan untuk euforia atau selebrasi hampa, tetapi bulan refleksi---tentang ke mana arah hidup kita, seberapa kukuh iman kita, dan sejauh mana kita berani berdiri tegak membela yang benar di tengah derasnya arus zaman.
Muharram dan Makna Permulaan
Bulan Muharram adalah salah satu dari empat bulan suci (Al-'Asyhurul Hurum) dalam Islam. Allah berfirman dalam Al-Qur'an:
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!