Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Refleksi Muharram dan Hari Asyura; Merenungi Iman di Tengah Gelombang Ujian

6 Juli 2025   08:00 Diperbarui: 6 Juli 2025   08:37 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi; Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal diolah dengan Generative AI 

Hari ini, sebagian umat Islam di berbagai belahan dunia menjalankan puasa Asyura, meneladani sunnah Rasulullah  SAW yang menganjurkan umatnya untuk berpuasa pada tanggal 10 Muharram. 

Dalam sejarah, hari ini bukan sekadar momentum ritual, tetapi juga menjadi saksi atas berbagai peristiwa besar yang mencerminkan ujian, pengorbanan, dan kemenangan bagi para nabi dan umatnya.

Salah satu peristiwa monumental yang dikenang pada Hari Asyura adalah ketika Nabi Musa 'alaihis salam dan Bani Israil diselamatkan dari kejaran Firaun, saat lautan terbelah atas izin Allah SWT. 

Sebuah kisah heroik yang bukan sekadar keajaiban, tetapi juga cermin dari iman yang teguh, keberanian dalam menghadapi kezaliman, dan pertolongan Allah yang datang tepat waktu.

Allah SWT berfirman:

"Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu lalu Kami selamatkan kamu dan Kami tenggelamkan (Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan."
(QS. Al-Baqarah: 50)

Momentum ini menjadi dasar bagi Rasulullah SAW berpuasa pada hari Asyura, sebagai ungkapan syukur atas selamatnya Nabi Musa dan kaumnya, sekaligus pengakuan bahwa umat Islam lebih berhak atas Musa daripada kaum Yahudi (HR. Bukhari dan Muslim).

Namun Asyura juga bukan semata tentang kisah Nabi Musa. Dalam sejarah Islam, hari ini juga menjadi momen duka mendalam: hari kesyahidan cucu Rasulullah , Imam Husain bin Ali radhiyallahu 'anhuma, di Karbala. Tragedi yang menggores sejarah, menggambarkan perjuangan menegakkan keadilan dan kebenaran di hadapan tirani kekuasaan.

Dua kutub peristiwa ini---keselamatan dan pengorbanan---menjadi benang merah yang mengajarkan kita makna keteguhan dalam iman, sabar dalam ujian, dan harapan akan pertolongan Allah di tengah gelombang kehidupan.

Muharram bukan bulan untuk euforia atau selebrasi hampa, tetapi bulan refleksi---tentang ke mana arah hidup kita, seberapa kukuh iman kita, dan sejauh mana kita berani berdiri tegak membela yang benar di tengah derasnya arus zaman.

Muharram dan Makna Permulaan

Bulan Muharram adalah salah satu dari empat bulan suci (Al-'Asyhurul Hurum) dalam Islam. Allah berfirman dalam Al-Qur'an:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun