Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Mengurai Janji Manis Passive Income

1 Juli 2025   20:48 Diperbarui: 1 Juli 2025   20:48 30265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Passive income,  Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal diolah dengan Copilot.Microsoft.AI 

Berikut beberapa jebakan tersembunyi yang kerap tak terdengar di panggung motivasi:

1. Fluktuasi Pasar & Perubahan Regulasi

Nilai properti bisa menurun, dividen saham bisa dihentikan, dan kebijakan pajak bisa berubah secara tiba-tiba. Apa yang tampak aman hari ini bisa menjadi beban esok hari.

2. Biaya Tersembunyi

Di balik produk digital ada biaya server dan pemeliharaan sistem. Di balik rumah kontrakan ada perawatan rutin, pajak, hingga manajemen penyewa. Semua ini memakan margin keuntungan secara perlahan tapi pasti.

3. Ketergantungan pada Satu Aset

Mengandalkan satu properti sewa atau satu jenis saham menempatkan kita pada posisi rapuh ketika guncangan terjadi. Diversifikasi bukan pilihan---ia kebutuhan.

Polanya Selalu Sama: Kesalahan yang Berulang

Banyak yang tergelincir bukan karena kurang niat, melainkan karena salah langkah sejak awal:

  • Ekspektasi instan, berharap hasil cepat dari instrumen jangka panjang.
  • Salah tafsir tentang "pasif", mengira bisa sepenuhnya lepas tangan.
  • Kurang riset, terlalu cepat percaya pada narasi tren dan FOMO, tanpa memahami risiko dan fondasi data.

Membangun, Bukan Bermimpi

Jika Anda ingin menapaki jalan passive income dengan cara yang sehat dan berkelanjutan, mulailah dari sini:

  • Diversifikasi sumber: Gabungkan properti, surat berharga, produk digital, hingga lisensi kekayaan intelektual. Jangan bertaruh pada satu kuda.
  • Bangun sistem, bukan hanya produk: Otomatisasi, struktur manajemen, hingga strategi distribusi harus diperhatikan sejak awal.
  • Lakukan evaluasi berkala: Pasar berubah, teknologi bergerak cepat. Strategi yang berhasil kemarin bisa jadi usang hari ini.

Risiko Tak Bisa Dihindari, Tapi Bisa Dikelola

Penghasilan pasif bukan tentang menghindari risiko, melainkan mengelolanya dengan sadar dan tangguh. Beberapa langkah yang bisa Anda lakukan:

  • Reinvestasi sebagian hasil untuk meningkatkan daya tahan portofolio.
  • Kenali profil risiko pribadi, agar Anda tak salah memilih jalur.
  • Siapkan dana darurat & perlindungan asuransi, karena bahkan sumber pendapatan pasif pun tak kebal dari kejutan hidup.

Penutup: Pasif di Permukaan, Aktif di Balik Layar

"Passive income, nyaman di lidah, pahit di kerongkongan, sakit di pencernaan." Kalimat itu bukan sindiran, tapi refleksi. Di balik setiap kenyamanan finansial yang tampak effortless, selalu ada fondasi kerja, sistem, dan konsistensi.

Karena pada akhirnya, passive income bukan tentang tidak bekerja. Ia tentang memilih dengan cerdas di mana energi kita paling berdampak, membangun sistem yang terus bernapas meski kita sedang tertidur.

Bukan soal menolak mimpi bebas finansial. Tapi soal mengejarnya dengan mata terbuka, dan kaki yang tetap menapak realita.

Penulis: Merza Gamal (Advisor & Konsultan Transformasi Corporate Culture)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun