Di sisi lain, semangat tetap menyala di beberapa kota besar. Bandung, Medan, dan Jakarta menunjukkan peningkatan IKK tertinggi secara spasial. Ini bukan tanpa alasan.Â
Ketiga kota ini menjadi pusat aktivitas ekonomi yang cukup aktif dalam beberapa bulan terakhir, dari festival UMKM, pengembangan startup, hingga program padat karya.
Namun sekali lagi, optimisme saat ini bukanlah euforia kosong. Bahkan ketika Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) naik menjadi 113,7 (dari sebelumnya 110,6), dan penghasilan saat ini berada di angka cukup tinggi (125,4), konsumen tetap berhati-hati dalam belanja barang tahan lama, dan lebih memilih menabung atau membatasi konsumsi.
Koreksi Sehat, Bukan Tanda Krisis
Penurunan IEK bukanlah kabar buruk. Justru ini menunjukkan kedewasaan masyarakat dalam menyikapi masa depan. Kita tidak sedang berada dalam masa krisis. Tapi kita juga tahu, ekonomi tidak cukup hanya dengan narasi dan janji.Â
Perlu aksi konkret, distribusi hasil pembangunan yang adil, dan penciptaan kerja yang benar-benar menyentuh akar rumput.
Masyarakat sudah cukup bijak. Mereka tahu bahwa harapan perlu disertai kerja keras dan bukti nyata. Jika dalam beberapa bulan ke depan, arah kebijakan makin jelas, harga stabil, dan program ekonomi menyentuh lapisan bawah, IEK bisa kembali menanjak. Tapi jika tidak, koreksi ini bisa jadi awal dari kekhawatiran lebih dalam.
Penutup: Percaya, Tapi Tetap Waspada
Dalam dunia ekonomi, kadang yang lebih penting dari apa yang terjadi hari ini adalah apa yang kita bayangkan akan terjadi esok. Ekspektasi bisa menjadi bahan bakar atau justru rem.Â
Dan kali ini, konsumen memilih untuk tidak terlalu menekan pedal gas, tapi juga belum menginjak rem.
Itu bukan sinyal buruk. Itu adalah sikap bijak dari masyarakat yang makin cerdas. Optimis, tapi tidak mudah terlena. Percaya, tapi tetap waspada.
Semoga ini menjadi cermin bagi semua pihak, bahwa menjaga harapan masyarakat bukan sekadar menjaga angka, tetapi menjaga kepercayaan yang tumbuh dari bukti, bukan hanya janji.
Penulis: Merza Gamal (Pemerhati Sosial Ekonomi Syariah)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI