QRIS memudahkan rakyat kecil bertransaksi secara digital, tanpa perlu bergantung pada platform asing. GPN memastikan setiap swipe kartu debit tak perlu lagi "jalan-jalan" ke luar negeri.
Keduanya bukan hanya sistem teknis, tapi simbol self-reliance. Dan dalam peta geopolitik digital, kemandirian adalah bentuk kekuatan baru.
Dari Kritik ke Tekanan Terselubung
Beberapa laporan diplomatik dan analisis media menyebut bahwa dalam diskusi bilateral, AS menyarankan agar sistem pembayaran Indonesia lebih "terbuka".
Apa makna terbuka di sini?
Lebih memberi ruang kepada pemain asing. Lebih banyak integrasi dengan sistem global. Dan tentu, lebih banyak data yang mungkin bergerak lintas batas.
Apakah itu adil?
Kita tentu menyambut kompetisi dan kolaborasi. Tapi keterbukaan tanpa kendali adalah jalan menuju hilangnya kedaulatan.
Hak Kita Untuk Menentukan Sistem
Kita tak sedang menolak kerja sama. Tapi seperti Jepang dengan JCB-nya, India dengan RuPay, dan China dengan UnionPay---kita ingin sistem kita sendiri.
Bukan untuk menutup dunia, tapi agar kita punya bargaining power. Agar pelaku UMKM tak harus membayar mahal untuk sekadar menerima pembayaran. Agar data transaksi kita tidak dijadikan komoditas oleh pihak asing.
Apa yang Perlu Kita Lakukan?
- Perkuat Regulasi -- Pemerintah dan Bank Indonesia harus mengunci sistem dengan aturan yang melindungi kepentingan nasional tanpa melanggar prinsip perdagangan internasional.
- Perluas Edukasi Publik -- Masyarakat perlu paham mengapa penting mendukung sistem nasional. QRIS dan GPN harus dipahami bukan sekadar alat bayar, tapi alat perjuangan.
- Bangun Diplomasi Digital -- Kita harus pandai menjelaskan bahwa sistem kita tidak anti-asing, tapi pro-kedaulatan. Dan itu adalah hak setiap negara.
- Persiapkan Digital Rupiah -- Sebagai langkah lanjut, BI harus mengembangkan CBDC dengan prinsip inklusif, aman, dan menjaga kontrol penuh negara terhadap arus uang digital.
Penutup: Mitra, Ya. Pengawas? Tidak.
Dalam dunia yang makin digital, kedaulatan tidak hanya tentang tanah dan udara. Tapi juga tentang siapa yang mengendalikan data, transaksi, dan sistem ekonomi kita.
Amerika boleh jadi mitra. Tapi kita tak perlu menerima semua masukan seolah mereka pengawas.