Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Apa Kerugian Perusahaan Bagi Pekerja yang Tidak Bahagia?

17 Oktober 2023   09:01 Diperbarui: 17 Oktober 2023   09:09 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengidentifikasi dan bekerja dengan berbagai kelompok karyawan, seperti yang dijelaskan dalam penelitian McKinsey, dapat membantu perusahaan mengarahkan sumber daya mereka dengan lebih efektif dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif dan produktif.

Pendekatan Tersegmentasi untuk Meningkatkan Keterlibatan dan Kepuasan

Penting bagi perusahaan untuk menyadari bahwa tidak semua karyawan memiliki tingkat keterlibatan dan kepuasaan yang sama.

Seperti yang diidentifikasi oleh McKinsey, ada beragam arketipe pekerja yang memengaruhi tingkat keterlibatan, kinerja, dan kesejahteraan. Oleh karena itu, pendekatan yang tersegmentasi menjadi kunci untuk memaksimalkan produktivitas dan kesejahteraan karyawan.

  1. Orang yang Menyerah: Karyawan berkinerja tinggi yang merasa diremehkan memerlukan perhatian khusus. Perusahaan harus berusaha untuk melibatkan kembali mereka dengan pembicaraan terbuka dan penghargaan yang pantas.
  2. Pengganggu: Kelompok yang secara aktif melepaskan diri dan mengganggu bisa memiliki pengaruh negatif besar. Perusahaan perlu memperbaiki cara mereka memperlakukan kelompok ini dan mungkin memberikan dukungan dan pelatihan.
  3. Agak Tidak Terlibat: Karyawan dalam kelompok ini adalah pelaku dengan kinerja di bawah rata-rata. Mereka memerlukan motivasi ekstra dan peluang pertumbuhan.
  4. Fenomena Double-Dippers: Perusahaan harus mengatasi fenomena ini jika terjadi di organisasi mereka melalui peraturan dan kebijakan yang lebih ketat.
  5. Dapat Diandalkan dan Berkomitmen: Karyawan dalam kelompok ini adalah aset inti, dan perusahaan harus merawat mereka melalui penghargaan dan insentif tambahan.
  6. Bintang yang Berkembang: Bintang-bintang ini harus diberikan penghargaan, peluang pertumbuhan, dan dukungan khusus untuk menjaga keterlibatan dan kinerja mereka.

Kesimpulan: Meningkatkan Produktivitas dan Kesejahteraan Organisasi

Mengenali beragam tingkat keterlibatan dan kepuasaan karyawan dalam organisasi adalah langkah penting menuju peningkatan produktivitas dan kesejahteraan perusahaan secara keseluruhan.


Dengan pendekatan yang tersegmentasi dan tindakan yang sesuai untuk masing-masing arketipe pekerja, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif, produktif, dan memenuhi kebutuhan beragam karyawan.

Dengan demikian, perusahaan dapat mengurangi kerugian yang muncul ketika karyawan tidak bahagia dan mencapai kesuksesan jangka panjang.

Melalui investasi dalam kebahagiaan dan kesejahteraan karyawan, perusahaan dapat memastikan bahwa mereka memiliki angkatan kerja yang terlibat, produktif, dan setia.

Kondisi seperti itu, bukan hanya berarti karyawan yang bahagia dan sehat secara emosional, tetapi juga berarti perusahaan yang lebih kuat, lebih kompetitif, dan lebih siap untuk menghadapi tantangan masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun