Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mengambil Pelajaran dari Krisis Ekonomi 1998: Menghindari Kesalahan Masa Lalu

12 September 2023   20:31 Diperbarui: 12 September 2023   20:51 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Hampir dua dekade yang lalu, krisis ekonomi global merajalela, meninggalkan dampak yang mendalam pada banyak negara.

Beberapa tulisan dari para pakar seperti Korten, Stiglitz, Gilpin, dan Perkins menyoroti bagaimana hutang luar negeri dan ketidaksetaraan ekonomi telah menjadi akar dari krisis ekonomi yang telah kita alami.

Sayangnya, pelajaran dari masa lalu tampaknya telah terlupakan, karena kita kini menghadapi krisis ekonomi global yang serupa akibat pandemi COVID-19.

Artikel sederhana ini akan menyelami pengalaman masa lalu dan mengaitkannya dengan kondisi saat ini, memberikan pelajaran yang berharga bagi para pemangku kebijakan ekonomi.

Bagian 1: Bantuan Menyengsarakan


Ketika krisis ekonomi melanda pada tahun 1998, banyak negara berkembang menerima pinjaman dari bank-bank internasional. Pinjaman ini awalnya dianggap sebagai bantuan, dengan suku bunga rendah yang menarik.

Namun, seiring waktu, kebijakan moneter global berubah, suku bunga naik, dan hutang negara-negara berkembang menjadi beban yang tak terkendali.

Pengalaman ini mengingatkan kita tentang pentingnya transparansi dan pertanggungjawaban dalam kebijakan ekonomi. Keputusan yang memengaruhi nasib ekonomi suatu negara harus diambil secara terbuka dan akuntabel kepada masyarakat. (Baca selengkapnya di sini)

Bagian 2: Ketidaksetaraan Ekonomi yang Membesar

Ketidaksetaraan ekonomi adalah tumor sosial yang terus membesar dan menggerogoti kesejahteraan masyarakat. Ini adalah masalah yang perlu menjadi sorotan utama bagi semua pihak yang terlibat dalam pembuatan kebijakan ekonomi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun