Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Mengatasi Rintangan dalam Perjalanan Menulis di Kompasiana

7 Juni 2023   07:55 Diperbarui: 7 Juni 2023   20:08 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Tangkapan Layar Kompasiana

Mengatasi Rintangan dalam Perjalanan Menulis di Kompasiana

Saya telah menjadi Kompasianer sejak awal Kompasiana diluncurkan pada tahun 2008. Selama beberapa tahun, saya aktif menulis hingga tahun 2014 sebelum kesibukan lain mengurangi kegiatan menulis saya hingga tahun 2020. Pada tahun itu, saya terlibat dalam proyek membangun rumah sakit dan membantu transformasi sebuah grup Yayasan Pendidikan di Riau.

Setelah beberapa tahun absen, saya kembali aktif di Kompasiana pada tahun 2020 dengan akun baru. Namun, perjalanan saya tidak berjalan mulus. Saya mengalami beberapa tantangan yang menguji semangat dan ketekunan saya sebagai penulis.

Pada Mei 2022, saya mendapat peringatan pertama dari Kompasiana. Salah satu artikel saya dihapus dengan tuduhan copy-paste dan plagiasi. Padahal, artikel tersebut adalah karya asli saya dengan foto-foto liputan terbaru tentang Masjid Raya di Banjarmasin yang sebelumnya pernah saya muat di media lain dengan photo berbeda pada kunjungan yang berbeda waktu.

Kemudian, seminggu setelah peringatan pertama, saya mendapat peringatan Oops sebanyak tiga kali dalam dua hari dengan tuduhan plagiasi lagi. Kali ini, saya mengutip hadis-hadis panjang tanpa melakukan uji coba menggunakan Turnitin sebelum memposting tulisan tersebut.

Tak lama setelahnya, saya diblokir oleh Kompasiana karena mengutip berita tentang komitmen 50 pelaku bisnis dunia untuk membangun Ekonomi Hijau hingga mencapai Net Zero pada tahun 2050. Kutipan tersebut merupakan pernyataan Ketua WEF yang memimpin kesepakatan tersebut dalam Pertemuan Tahunan WEF 2022 di Davos, Swiss. Namun, kutipan yang saya gunakan melampaui batas 25% tulisan, dan akhirnya saya dicap sebagai plagiator oleh Kompasiana.

Sumber gambar: Tangkapan Layar Kompasiana
Sumber gambar: Tangkapan Layar Kompasiana

Kejadian-kejadian ini membuat saya berpikir untuk berhenti menjadi Kompasianer. Namun, atas saran dan dorongan dari beberapa teman, antara lain Engkong Felix, Apak Tjiptadinata, Acek Rudy, Paktuo Irwan Rinaldi Sikumbang, Bu Isti, saya memutuskan untuk terus menulis dengan akun baru. Saya menyadari bahwa jika saya berhenti, citra saya sebagai plagiator dapat melekat dan sulit untuk dibuang. 

Cap plagiat dari Admin Kompasiana tersebut sempat membuat rencana kontrak saya dengan sebuah Bank  untuk penyusunan Blueprint Transformasi Corporate Culture dibatalkan. 

Saya tidak mungkin menghadapkan diri kepada setiap individu dan mengadakan konferensi pers untuk membuktikan bahwa saya tidak bersalah. Oleh karena itu, saya memilih untuk melanjutkan menulis di Kompasiana dengan didorong oleh orang-orang yang sayang kepada saya.

Meskipun menghadapi rintangan tersebut, saya tetap bersemangat untuk berbagi ilmu dan pengalaman melalui tulisan-tulisan saya. Saya percaya bahwa ilmu dan pengalaman yang tidak dibagikan akan hilang seiring berjalannya waktu. Namun, jika kita membagikannya dan meninggalkan jejak digital, itu akan menjadi warisan yang berharga setelah kita tiada di dunia ini.

Sekarang, setelah setahun berlalu sejak peristiwa pemblokiran pada tanggal 4 Juni 2022, saya berharap agar Kompasiana memberikan kesempatan bagi saya untuk membuka kembali blokir akun lama saya, agar nama saya bisa pulih dari tuduhan plagiator. 

Saya percaya bahwa kesalahan dapat diperbaiki dan manusia dapat belajar dari kesalahan mereka. Bahkan dalam sistem peradilan, seseorang yang menjalani hukuman penjara pun dapat mendapatkan pembebasan setelah melalui masa hukumannya. Apakah Admin Kompasiana merasa lebih berkuasa dan hebat dibandingkan para hakim di pengadilan?

Saya telah memahami kesalahan yang saya lakukan dan bertekad untuk menjadi penulis yang lebih baik. Saya menyadari pentingnya menghormati hak cipta dan memberikan atribusi yang sesuai kepada sumber asli. 

Dalam menulis, saya akan lebih berhati-hati dalam mengutip dan menggunakan materi dari sumber lain, serta akan melakukan uji coba dengan alat pendeteksi plagiarisme sebelum mempublikasikan tulisan saya.

Saya ingin membuktikan kepada Kompasiana dan Kompasianaer sebagai komunitas pembaca bahwa saya adalah seorang penulis yang jujur dan berintegritas. Saya ingin melanjutkan perjalanan menulis saya dengan memberikan kontribusi positif, berbagi pengetahuan, dan menginspirasi orang lain melalui tulisan-tulisan saya.

Saya berharap dapat mendapatkan dukungan dan pengertian dari Kompasiana dan Admin untuk membuka kembali blokir akun saya. Saya siap memulai kembali dengan semangat yang baru dan berkomitmen untuk tetap mematuhi aturan dan standar etika penulisan yang berlaku.

Mengatasi rintangan dalam perjalanan menulis di Kompasiana telah menjadi sebuah pengalaman berharga bagi saya. Saya percaya bahwa dengan tekad dan kegigihan, kita dapat mengatasi setiap hambatan yang muncul di depan kita. 

Saya tidak akan menyerah dalam mengejar impian saya sebagai seorang penulis dan terus berkontribusi dalam membangun komunitas penulis yang berintegritas dan berkompeten.

Sumber gambar: Tangkapan Layar Kompasina 
Sumber gambar: Tangkapan Layar Kompasina 

Terima kasih kepada semua yang telah memberikan dukungan dan inspirasi kepada saya selama ini. Saya berharap cerita perjalanan saya ini dapat menjadi motivasi bagi mereka yang mengalami rintangan dalam mengejar impian dan tetap teguh dalam tekad mereka. Bersama-sama, kita dapat terus berkarya dan memberikan kontribusi positif melalui tulisan kita.

Terus Semangat!!!

Tetap Semangat...

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun