Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Candi Muara Takus: Peninggalan Kejayaan Buddha dan Kerajaan Sriwijaya di Riau

4 Juni 2023   07:47 Diperbarui: 4 Juni 2023   12:18 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Bujang Dara Riau

Dengan kekayaan sejarah dan budayanya yang unik, Kompleks Candi Muara Takus di Riau merupakan salah satu destinasi yang tidak boleh dilewatkan bagi para pencinta dan traveler yang tertarik dengan eksplorasi budaya, sejarah, dan spiritualitas.

Candi Muara Takus adalah sebuah kompleks candi Buddha yang terletak di desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Indonesia. 

Candi ini memiliki peran penting dalam sejarah dan kebudayaan Indonesia, serta dianggap sebagai salah satu peninggalan kejayaan agama Buddha dan Kerajaan Sriwijaya di wilayah Riau.

Kompleks Candi Muara Takus memiliki bangunan utama berupa stupa yang besar, berbentuk menara, dan sebagian besar terbuat dari batu bata, sementara sebagian kecilnya terbuat dari batu pasir kuning. 

Stupa ini merupakan simbol penting dalam agama Buddha, mewakili jalan menuju pencerahan dan kebijaksanaan. Bangunan candi ini juga dikelilingi oleh tembok berukuran 74 x 74 meter, yang terbuat dari batu putih dengan tinggi sekitar 80 cm. Di luar area candi, terdapat pula tembok tanah berukuran 1,5 x 1,5 kilometer yang mengelilingi kompleks ini hingga ke pinggir Sungai Kampar Kanan.

Para pakar purbakala belum dapat menentukan secara pasti kapan Candi Muara Takus didirikan. Terdapat perbedaan pendapat, namun candi ini diyakini telah ada pada masa keemasan Kerajaan Sriwijaya, yang berkisar antara abad ke-7 hingga ke-11. Beberapa sejarawan bahkan menganggap kawasan ini merupakan salah satu pusat pemerintahan dari kerajaan tersebut.

Candi Muara Takus dianggap sebagai peninggalan kejayaan agama Buddha di wilayah Riau pada masa lalu. Selain sebagai tempat ibadah dan pemujaan, candi ini juga diyakini sebagai sebuah universitas agama Buddha pada zamannya. Bangunan candi yang megah dan arsitektur khasnya mencerminkan kebesaran dan pengaruh agama Buddha dalam peradaban Kerajaan Sriwijaya.

Candi Muara Takus merupakan salah satu pusat peringatan Waisak di Indonesia (Sumber gambar: Humas Pemprov. Riau)
Candi Muara Takus merupakan salah satu pusat peringatan Waisak di Indonesia (Sumber gambar: Humas Pemprov. Riau)

Dalam sejarahnya, Candi Muara Takus telah menjadi pusat perayaan Hari Raya Waisak, yang merupakan peringatan penting bagi umat Buddha di Indonesia. Pada tahun 2019, sebelum pandemi Covid-19, situs candi ini juga menjadi tempat perayaan Hari Waisak Nasional yang dihadiri oleh ribuan umat Buddha dari berbagai daerah di Indonesia bahkan dari mancanegara. 

Setiap tahun, ratusan umat Buddha dari berbagai kabupaten/kota di Provinsi Riau juga merayakan Hari Waisak di Candi Muara Takus. Pemilihan situs ini sebagai tempat perayaan Waisak menunjukkan kekayaan sejarah dan nilai spiritual yang dimiliki oleh Candi Muara Takus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun