Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Peran Bundo Kanduang dan Tigo Tungku Sajarangan dalam Masyarakat Minangkabau serta Implikasinya di Zaman Now

16 Mei 2023   20:21 Diperbarui: 16 Mei 2023   20:26 923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: salingkamedia.com & radiotemansejati.com

Masyarakat Minangkabau, dengan kekayaan budaya dan sistem sosial yang unik, mengenal dua konsep yang berperan penting dalam menjaga harmoni dan keadilan, yakni: Bundo Kanduang dan Tigo Tungku Sajarangan.

Bundo Kanduang adalah lembaga adat yang mewakili peran dan kepentingan perempuan dalam masyarakat, sementara Tigo Tungku Sajarangan terdiri dari penghulu, alim ulama, dan cadiak pandai yang bekerja secara kolaboratif untuk memastikan kehidupan masyarakat sesuai dengan prinsip-prinsip adat dan ajaran agama Islam. Dalam jaman sekarang (now), peran mereka terus relevan dan memiliki implikasi yang signifikan dalam masyarakat Minangkabau modern.

Peran Bundo Kanduang didasarkan pada sistem kekerabatan matrilineal yang kuat di Minangkabau, di mana garis keturunan dan warisan diturunkan melalui jalur ibu. Bundo Kanduang menjadi figur yang sangat dihormati dan dianggap sebagai penjaga adat, penasihat keluarga, dan pemimpin dalam kehidupan sehari-hari.

Bundo Kanduang, sebagai wadah perempuan dalam sistem sosial Minangkabau, memiliki peran yang sangat penting dalam memastikan partisipasi, kesejahteraan, dan hak-hak perempuan di semua aspek kehidupan. Dalam konteks kesetaraan gender, Bundo Kanduang memperjuangkan hak-hak perempuan, mengadvokasi keadilan, dan menjaga keseimbangan antara hak-hak perempuan dan laki-laki. Mereka memberikan nasihat dan bimbingan kepada perempuan dalam hal keluarga, pendidikan, hukum adat, dan kehidupan sehari-hari.

Sementara itu, Tungku Tigo Sajarangan adalah bentuk kepemimpinan yang ada di Minangkabau yang  menggambarkan pembagian kekuasaan dalam pemerintahan adat Minangkabau. 

Tungku Tigo Sajarangan terdiri dari tiga tokoh utama: penghulu, alim ulama, dan cadiak pandai. Ketiganya memiliki peran yang berbeda namun memiliki tujuan yang sama, yaitu membangun nagari (komunitas desa) sesuai dengan prinsip-prinsip adat Minangkabau, yang dikenal sebagai "Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah". Prinsip ini mengandung makna bahwa adat atau kebiasaan harus sesuai dengan ajaran agama Islam.

Tigo Tungku Sajarangan berperan dalam menjaga keseimbangan dan harmoni dalam masyarakat Minangkabau. Mereka bekerja secara kolaboratif, mengintegrasikan kebijakan adat dan prinsip-prinsip agama Islam dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat. 

Dalam konteks kesetaraan gender, Tigo Tungku Sajarangan memastikan bahwa perspektif perempuan didengar dan dipertimbangkan dalam proses pengambilan keputusan. Mereka berperan dalam mendorong partisipasi perempuan dalam bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

Di jaman now, implementasi peran Bundo Kanduang dan Tigo Tungku Sajarangan membawa implikasi yang positif dalam masyarakat Minangkabau modern. Salah satu implikasinya adalah peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesetaraan gender. Melalui upaya advokasi dan pendidikan, peran perempuan dalam masyarakat semakin diakui dan dihargai. Hal ini tercermin dalam meningkatnya partisipasi perempuan dalam berbagai bidang, seperti politik, ekonomi, pendidikan, dan seni-budaya.

Selain itu, peran Bundo Kanduang dan Tigo Tungku Sajarangan juga berdampak pada pemberdayaan ekonomi perempuan dalam masyarakat Minangkabau modern. 

Melalui upaya advokasi dan kebijakan yang diterapkan, mereka mempromosikan akses yang adil terhadap sumber daya ekonomi dan peluang usaha bagi perempuan. 

Bundo Kanduang dan Tigo Tungku Sajarangan mendukung pembentukan koperasi perempuan, pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah, serta pelatihan keterampilan untuk meningkatkan kapasitas perempuan dalam sektor ekonomi.

Selanjutnya, implementasi peran Bundo Kanduang dan Tigo Tungku Sajarangan di jaman sekarang juga melibatkan upaya untuk mempromosikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas. 

Mereka berperan dalam memastikan akses pendidikan yang setara bagi perempuan dan laki-laki, serta memperjuangkan penghapusan kesenjangan gender dalam tingkat partisipasi dan prestasi pendidikan. Melalui program pendidikan yang berfokus pada pemberdayaan perempuan, mereka berkontribusi pada peningkatan kesadaran, pengetahuan, dan keterampilan perempuan dalam masyarakat.

Selain itu, peran Bundo Kanduang dan Tigo Tungku Sajarangan di jaman now juga terlihat dalam upaya memperkuat perlindungan terhadap kekerasan gender dan pemenuhan hak-hak perempuan. 

Mereka berperan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menghormati dan melindungi hak-hak perempuan, serta memberikan bantuan dan dukungan kepada korban kekerasan gender. Bundo Kanduang dan Tigo Tungku Sajarangan bekerja sama dengan lembaga hukum, organisasi perempuan, dan pemerintah dalam memperkuat kebijakan dan mekanisme perlindungan terhadap kekerasan terhadap perempuan.

Dalam era digital dan teknologi informasi, peran Bundo Kanduang dan Tigo Tungku Sajarangan juga memanfaatkan media sosial dan platform online untuk meningkatkan visibilitas dan pengaruh mereka. 

Mereka menggunakan media sosial untuk menyebarkan pesan-pesan kesetaraan gender, mendukung gerakan perempuan, dan mempromosikan peran perempuan dalam masyarakat Minangkabau. Selain itu, mereka juga memanfaatkan teknologi komunikasi untuk memfasilitasi komunikasi dan kolaborasi antara Bundo Kanduang, Tigo Tungku Sajarangan, dan komunitas perempuan.

Dengan demikian, peran Bundo Kanduang dan Tigo Tungku Sajarangan dalam masyarakat Minangkabau tidak hanya bertahan, tetapi juga terus berkembang di jaman sekarang. Implementasi peran mereka memiliki dampak yang luas, termasuk peningkatan kesadaran gender, pemberdayaan ekonomi perempuan, akses pendidikan yang setara, perlindungan terhadap kekerasan gender, dan pemanfaatan teknologi.

Dengan melibatkan Bundo Kanduang dan Tigo Tungku Sajarangan dalam berbagai inisiatif dan program, masyarakat Minangkabau semakin menyadari pentingnya menghormati hak-hak perempuan, merawat kesetaraan gender, dan mendorong perempuan untuk berpartisipasi secara aktif dalam berbagai aspek kehidupan.

Pemberdayaan ekonomi perempuan juga menjadi fokus utama dalam implementasi peran Bundo Kanduang dan Tigo Tungku Sajarangan. Melalui pelatihan keterampilan, bantuan modal, dan akses ke pasar, perempuan Minangkabau semakin mampu mengembangkan usaha mereka sendiri, meningkatkan pendapatan, dan memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi masyarakat. Dengan demikian, perempuan dapat menjadi agen perubahan yang memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan dan perkembangan nagari.

Selain itu, implementasi peran Bundo Kanduang dan Tigo Tungku Sajarangan juga berdampak pada akses pendidikan yang setara bagi perempuan. Mereka bekerja untuk menghilangkan hambatan dan stereotip gender dalam pendidikan, memastikan bahwa perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses pendidikan berkualitas. 

Dengan meningkatnya tingkat pendidikan perempuan, kesempatan kerja yang lebih baik, dan kemampuan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, perempuan Minangkabau dapat mengambil peran yang lebih aktif dalam membangun masyarakat yang berkelanjutan.

Perlindungan terhadap kekerasan gender juga menjadi perhatian utama dalam implementasi peran Bundo Kanduang dan Tigo Tungku Sajarangan. Mereka bekerja sama dengan lembaga hukum, organisasi perempuan, dan pemerintah untuk meningkatkan kesadaran, mencegah kekerasan gender, dan memberikan perlindungan serta dukungan kepada korban. 

Melalui pendidikan, kampanye, dan penegakan hukum yang tegas, mereka berusaha mengubah norma dan budaya yang membenarkan kekerasan terhadap perempuan.

Terakhir, pemanfaatan teknologi menjadi faktor kunci dalam implementasi peran Bundo Kanduang dan Tigo Tungku Sajarangan di jaman sekarang. Dengan memanfaatkan media sosial, platform online, dan teknologi komunikasi lainnya, mereka dapat mencapai khalayak yang lebih luas, menyebarkan pesan-pesan penting tentang kesetaraan gender, mempromosikan peran perempuan, dan memfasilitasi kolaborasi dan pertukaran informasi antar komunitas.

Secara keseluruhan, peran Bundo Kanduang dan Tigo Tungku Sajarangan dalam masyarakat Minangkabau memiliki implikasi yang signifikan di jaman now.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun