Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Runtuhnya SVB Mengguncang Pasar Global dan Merupakan Kegagalan Terbesar Sejak Krisis Keuangan 2008

13 Maret 2023   10:50 Diperbarui: 15 Maret 2023   13:34 1209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kantor pusat Silicon Valley Bank di Santa Clara, California. Sumber: AFP kompas.com via VOA Indonesia

Regulator perbankan California menutup SVB Financial Group pada hari Jumat 11 Maret 2023 (Sabtu pagi waktu Indonesia). Penutupan SVB (Silicon Valley Bank) tersebut merupakan kegagalan bank terbesar sejak krisis keuangan, sekaligus mengirimkan gelombang kejutan melalui pasar global dan memukul saham perbankan dan startup Silicon Valley.

SVB Financial Group (SIVB.O) merupakan pemberi pinjaman yang berfokus pada startup. Keruntuhan SVB yang tiba-tiba mengguncang pasar global, meninggalkan miliaran dolar milik perusahaan dan mengakibatkan investor terdampar.

Pada hari Ahad (12 Maret 2023) Departemen Keuangan AS mengatakan Silicon Valley Bank 'tidak ditebus'. Artinya kebijakan baru yang diadopsi oleh regulator perbankan AS akan "menghapus" ekuitas dan pemegang obligasi di Silicon Valley Bank (SIVB.O). Seorang pejabat senior Departemen Keuangan AS terkait hal tersebut menyatakan bahwa semua simpanan nasabah SVB akan dilindungi (Reuters, 12 Maret 2023).

Pejabat Depkeu AS tersebut mengatakan langkah-langkah yang diambil untuk menstabilkan sistem keuangan dan melindungi deposan. Namun hal tersebut bukan merupakan bailout dari perusahaan karena tidak ada kerugian SVB yang akan ditanggung oleh pembayar pajak AS.

Perlindungan dana nasabah SVB disediakan oleh Federal Reserve bagi lembaga keuangan yang memenuhi syarat dan memastikan mereka dapat memenuhi kebutuhan semua deposan mereka, langkah tersebut merupakan kebijakan untuk "memulihkan kepercayaan pasar".

Image: Pengumuman penutupan SVB di salah satu kantornya (Sumber Photo: Reuters Daily Briefing, 11 Maret 2023)
Image: Pengumuman penutupan SVB di salah satu kantornya (Sumber Photo: Reuters Daily Briefing, 11 Maret 2023)

Dengan ditutupnya SVB pada hari Jumat sore waktu Amerika (Sabtu, 11 Maret 2023 waktu Indonesia), Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) telah mengambil kendali dan berusaha mencari pembeli untuk Silicon Valley Bank, sehingga klien korporat bank yang uangnya dibekukan dapat memenuhi kewajiban penggajian mereka. FDIC telah memberikan tenggat waktu pada hari Ahad sore untuk penawaran bagi bank yang akan membeli SVB. Akan tetapi kesepakatan dengan jadwal yang ketat terbukti sulit. Tawaran untuk SVB tersebut dijadwalkan pada pukul 14:00 ET (18.00 GMT). (Reuters, 12 Maret 2023)

Sebelum FDIC membuka penawaran tersebut, PNC Financial Group Inc (PNC.N) dan Royal Bank of Canada (RY.TO) telah berminat membeli SVB. Akan tetapi, minat PNC dan RBC pada SVB mendingin saat regulator mencari penawaran untuk pemberi pinjaman dari bank lain. Namun, gagal karena melewati tenggat waktu. PNC merupakan salah satu dari 10 bank AS terbesar berdasarkan asset. Sementara itu, RBC merupakan bank yang berasal dari Kanada yang membeli City National Bank pada tahun 2015, dan menjadi bank terbesar kedelapan berdasarkan deposito di California.

Silicon Valley Bank (SVB) yang berfokus pada teknologi ini berbasis di Santa Clara dan merupakan pemberi pinjaman yang menduduki peringkat ke-16 terbesar di AS pada akhir tahun 2022 lalu, dengan aset sekitar $209 miliar. Penyebab keruntuhan SVB yang tiba-tiba itu campur aduk, salah satunya adalah akibat kenaikan suku bunga Fed yang agresif pada tahun 2022 lalu. Kenaikan suku Bunga Fed tersebut telah merusak kondisi keuangan di ruang start up sebagai pemain terkemuka yang tampak di depan dan di tengah.

Ketika SVB mencoba meningkatkan modal untuk mengimbangi simpanan nasabah yang kabur, SVB kehilangan $1,8 miliar pada Obligasi Treasury yang nilainya dirusak oleh kenaikan suku bunga Fed. Kegagalan Silicon Valley Bank merupakan yang terbesar sejak Washington Mutual bangkrut pada 2008. Kegagalan tersebut merupakan sebuah peristiwa penting yang memicu krisis keuangan yang melumpuhkan perekonomian selama bertahun-tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun