Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Waspadalah Wabah Monkeypox Semakin Meluas

1 Agustus 2022   11:24 Diperbarui: 4 Agustus 2022   06:50 1781
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Cacar Monyet. (sumber: Shutterstock.com via kompas.com)

Oleh karena itu, penyakit tersebut dinamakan 'monkeypox'. Kasus manusia pertama dari monkeypox tercatat pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo.

Image: Penularan virus monkeypox saat ini , utamanya bukan oleh monyet tetapi oleh kontak seksual (Sumber: WHO)
Image: Penularan virus monkeypox saat ini , utamanya bukan oleh monyet tetapi oleh kontak seksual (Sumber: WHO)

Namun ada perbedaan kasus monkeypox yang terjadi dahulu dengan kasus monkeypox yang menjadi wabah saat ini. Jika dulu penyebarannya karena virus yang dibawa dari penularan binatang peliharaan, maka saat ini penularannya terindifikasi utama oleh penularan seksual.

Sesuai dengan yang disampaikan oleh Sekjen WHO pada konferensi pers "darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional", bahwa saat ini wabah monkeypox terkonsentrasi di antara pria yang berhubungan seks dengan pria, terutama mereka yang berganti-ganti pasangan.

Artinya, ini adalah wabah yang bisa dihentikan dengan strategi yang tepat di kelompok yang tepat. Oleh karena itu, menurut WHO, adalah penting bagi semua negara untuk bekerja sama dengan komunitas laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki.

Untuk merancang dan menyampaikan informasi dan layanan yang efektif, dan untuk mengadopsi langkah-langkah yang melindungi kesehatan, hak asasi manusia, dan martabat masyarakat yang terkena dampak. (Sumber: WHO)

Untuk itu, sebagai masyarakat, kita harus dapat pula mengetahui dan memahami apa saja gejala cacar monyet. Waspadai jika kita mungkin mengalami semua atau hanya beberapa gejala monkeypox (cacar monyet) berikut ini:

  • Kebanyakan penderita monkeypox akan mengalami ruam, dengan sebelumnya disertai (atau tanpa) gejala seperti flu;
  • Gejala monkeypox dimulai dalam waktu 3 minggu setelah terpapar virus;
  • Gejala mirip dengan flu termasuk demam, sakit kepala, nyeri otot dan sakit punggung, sakit tenggorokan, batuk, pembengkakan kelenjar getah bening, kedinginan, atau kelelahan.
  • Apabila penderita memiliki gejala seperti flu, biasanya akan mengalami ruam 1-4 hari kemudian;
  • Ruam terletak di atau dekat alat kelamin atau anus tetapi bisa juga di area lain seperti tangan, kaki, dada, atau wajah;
  • Ruam akan melalui beberapa tahap, termasuk keropeng;
  • Ruam bisa terlihat seperti jerawat atau lecet, yang bisa menyakitkan atau gatal;
  • Ruam juga mungkin ada di dalam tubuh, termasuk mulut, vagina, atau anus.

Monkeypox dapat menyebar dari saat gejala muncul sampai ruam sembuh, semua koreng telah hilang, dan lapisan kulit baru telah terbentuk. Proses tersebut bisa memakan waktu beberapa minggu. (Sumber:Scientists at the Centers for Disease Control and Prevention)

Sehubungan dengan semakin mewabahnya virus monkeypox (meskipun di Indonesia belum ada kasus yang dilaporkan), kita harus benar-benar wasapada agar tidak terlambat. Saat memikirkan apa yang harus dilakukan, carilah informasi dari sumber tepercaya seperti departemen kesehatan setempat. 

Hal lain adalah pertimbangkan seberapa dekat, pribadi, kontak kulit-ke-kulit yang mungkin terjadi pada acara yang akan kita hadiri. Jika merasa sakit atau mengalami ruam, jangan menghadiri pertemuan apa pun, dan temui penyedia layanan kesehatan.     

Oleh karena wabah monkeypox saat ini lebih berkaitan dengan penularan melalui kontak seksual, untuk dapat menurunkan risiko saat berhubungan seks, maka perhatikan pasangan anda dengan seksama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun